KH Ma'ruf Amin: Bank Muamalat Boleh Sakit, Tapi Enggak Boleh Mati

Bisnis.com,28 Feb 2018, 17:47 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin (ketiga dari kiri) yang juga Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat dengan Ustaz Yusuf Mansur (keempat dari kanan) dan Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, Achmad K. Permana (kanan) dalam acara Pembukaan Rekening Tabungan iB Muamalat Keluarga Besar Daarul Qur'an dan Paytren, di Muamalat Tower, Rabu (28/2/2018)./Bisnis/Puput Ady Sukarno

Bisnis.com, JAKARTA - KH Ma'ruf Amin selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ketua Dewan Pengawas Syariah berharap PT Bank Muamalat Tbk. sebagai bank syariah pertama tidak akan mati.

Pasalnya, MUI sebagai salah satu inisiator telah susah payah membangun Bank Muamalat dari awal dan menjadi tonggak berdirinya sistem perbankan syariah pertama di Indonesia.

"Bank Muamalat ini dibangun oleh umat dengan susah payah. Jadi bukan lahir dari para pemegang saham, oleh karena itu Bank Muamalat boleh sakit seperti bank yang lain tapi tidak boleh mati," tuturnya sambil menahan haru di sela acara pembukaan rekening Bank Muamalat, Rabu (28/2/2018).

KH Ma'ruf Amin sempat menahan emosi kesedihan lantaran mengingat susahnya perjuangan menegakkan sistem syariah kala itu bercampur dengan kebanggaan atas apa yang dilakukan Ustaz Yusuf Mansur yang menggerakkan jemaahnya untuk bersama memperkokoh Bank Muamalat.

"Oleh karena itu kita tidak bisa biarkan Bank Muamalat mati. Dan sampai saat ini Bank Muamalat baik-baik saja. Alhamdulillah. Tapi banyak oknum yang ingin membuat masyarakat tidak percaya kepada Bank Muamalat. Oleh karena itu saya terimakasih kepada Ustaz Yusuf Mansur dan kawan kawan membuat Bank Muamalat tegak lagi," tuturnya sambil sesenggukan.

Pihaknya merasa senang dan bangga atas kepedulian umat kepada Bank Muamalat seperti yang terjadi hari ini. Pasalnya, Bank Muamalat adalah lambang berdirinya sistem perbankan syariah di Indonesia.

"Dari Bank Muamalat kita membangun perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah dan sekarang masih terus berkembang. Bahkan sekarang sudah ada Komite Nasional Keuangan Syariah yang anggotanya Presiden, para menteri dan anggotanya," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, menjaga dan mengembangkan sistem keuangan syariah nasional, berarti kita harus menjaga Bank Muamalat sebagai tanda dimulainya sistem keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini