Rupiah Berpotensi Bertahan di Posisi Rp13.700-an Pekan Ini

Bisnis.com,28 Feb 2018, 13:59 WIB
Penulis: Eva Rianti
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan mata uang rupiah pada pekan ini diprediksi bergerak di area level Rp13.550—Rp13.710 per dolar AS seiring dengan fokusnya pelaku pasar pada ekspektasi kenaikan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan Selasa (27/2/2018), rupiah bergerak melemah 19 poin atau 0,14% menuju Rp13.679 per dolar AS setelah dibuka menguat 8 poin atau 0,06% di level Rp13.652 per dolar AS. Sepanjang tahun, mata uang Garuda tumbuh 0,91%.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (26/2/2018) rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,06% menjadi Rp13.660 per dolar AS setelah dibuka apresiasi 7 poin atau 0,05% di level Rp13.661 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan bahwa mata uang rupiah sepanjang pekan ini cenderung melemah dan akan bergerak di kisaran Rp13.550—Rp13.710 per dolar AS di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang akan dilakukan pada pertengahan Maret mendatang.

Peluang pelemahan rupiah dipicu oleh kuatnya faktor eksternal dari ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga yang digaung—gaungkan selama ini.

Faktor tersebut memiliki kekuatan dominan dibandingkan sentimen positif dari data apapun, baik data ekonomi domestik maupun data ekonomi dari European Central Bank (ECB) dan data ekonomi China yang akan dirilis dalam waktu dekat.

“Senin—Jumat ini bank sentral negara bagian AS masih bertestimoni tentang kenaikan tingkat suku bunga. Sementara spekulasi pasar semua tertuju pada panasnya sentimen tersebut, tidak ada yang mampu menahan,” kata Ibrahim ketika dihubungi Bisnis.

Sebelumnya, rilis data obligasi AS yang rendah jelang testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell sempat mendorong pelemahan greenback, namun hal itu pun tidak dapat menjadi alasan bagi rupiah untuk dapat bertahan pada pergerakan yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini