Bisnis.com, JAKARTA – Maybank Group mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak (provit before tax/PBT) sepanjang 2017 sebesar 14,2% atau sebesar RM10,10 miliar jika dibandingkan dengan angka pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni RM8,84 miliar.
Laba bersih juga tercatat sebesar RM7,52 miliar atau tumbuh 11,5% dari RM6,74 miliar pada tahun sebelumnya.
Untuk kuartal IV/2017, PBT naik 1,8% menjadi RM2,93 miliar dari RM2,87 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, laba bersih pada kuartal IV/2017 mencapai RM2,13 miliar jika dibandingkan dengan laba bersih yang dinormalisasi sebesar RM1,74 miliar pada kuarta keempat 2016 (setelah mengeliminasi hasil penjualan surat berharga yang luar biasa sebanyak satu kali pada 2016).
Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yaitu kuartal III/2017, PBT dan laba bersih pada kuartal IV/2017 naik masing-masing 9,3% dan 5,2%.
Komisaris Maybank, Datuk Mohaiyani Shamsudin menyatakan sangat senang dengan catatan kinerja yang dicapai di tengah volatilitas yang terjadi di lingkungan operasional eksternal selama 2017.
"Pencapaian ini tidak hanya menggarisbawahi ketahanan kami tapi juga memberi platform yang bagus untuk mempertahankan kinerja Grup di lingkungan yang penuh tantangan," ujarnya melalui siaran persnya hari ini Kamis (1/3/2018).
Sepanjang tahun lalu, pendapatan operasional bersih Maybank Group naik menadi RM23,27 miliar yang didukung oleh peningkatan yang kuat dari Group Insurance & Takaful sebesar 19.7%, Group Community Financial Services sebesar 6.4% dan 1,6% dari Group Global Banking.
Operasional Group di Malaysia mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5,0% untuk sepaanjang 2017, melampaui pertumbuhan industri dalam negeri, sementara Singapura dan Indonesia mencatat kenaikan masing-masing sebesar 4,3% dan 3,6%.
Presiden & CEO Maybank Group, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan bahwa kedisiplinan dalam penetapan pricing dan eksekusi yang terfokus pada rencana bisnis sepanjang tahun membantu Maybank meraih pencapaian kinerja pada 2017.
"Tahun ini terlihat sama menantangnya seperti 2017 dengan volatilitas pasar yang kita lihat di awal tahun. Kami tetap berhati-hati terhadap guncangan tiba-tiba yang bisa mempengaruhi iklim ekonomi, dan akan mempertahankan pendekatan yang hati-hati dalam mengejar pertumbuhan dengan fokus pada profitabilitas, serta pengelolaan biaya dan likuiditas yang efektif daripada hanya mengejar pertumbuhan kredit saja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel