KALBE FARMA: Tak Khawatir Minim Produk Baru, Perusahaan Ekspansi ke Afrika

Bisnis.com,02 Mar 2018, 20:11 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan
Aktivitas di pabrik Kalbe Farma di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat/Reuters-Enny Nuraheni

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma, Tbk tidak merasa khawatir dianggap mengeluarkan produk yang sedikit dibandingkan dengan produsen-produsen obat yang lain di Tanah Air.

Menurut Michael Buyung, Direktur Farma PT Kalbe Farma, Tbk pihaknya tidak merisaukan minimnya produk terbaru akan memengaruhi pertumbuhan kinerja perusahaan.

"Karena bagi kami pendekatan pertumbuhan adalah pendekatan yang dilakukan dengan melihat portofolio produk dan penetrasi market," ujarnya, belum lama ini.

Dari sisi portofolio produk, Kalbar telah merealisasikan peluncuran suplemen untuk para penderita stroke yang sebelumnya belum pernah ada di Indonesia.

Perusahaan yang dibesut Beonjamin Setiawan itu meyakini bahwa penanganan penderita stroke tidak semata-mata dengan memberikan obat, tetapi juga butuh asupan nutrisi. Beberapa bulan lalu mereka juga suah mengeluarkan produk lain yang bersifat nutrisi, tetapi pada aspek imunologi atau nutrisi kekebalan.

Dari aspek penetrasi pasar, dengan market BPJS sekarang kebutuhan akan obat-obatan semakin tinggi sehingga Kalbe melihat ada peluang untuk bertumbuh. Rumah sakit juga tumbuh cukup agresif, pertumbuhan rumah sakit swasta saat ini berkisar 10%-12% yang artinya banyak bermunculan rumah sakit baru.

"Bila rumah sakit baru itu muncul, layanan kesehatan semakin berkembang dan pasti akan kami ikuti. Obat-obat kami harus masuk di rumah sakit tersebut."

Namun begitu dia memproyeksikan pertumbuhan pada tahun ini belum jauh berbeda dari tahun lalu, masih berada di kisaran 8%. Hal itu karena mereka memiliki atensi menjadi pemain global sehingga akan masuk ke negara-negara lain.

Produk-produk Kalbe dipastikan sudah beredar di kawasan ASEAN dan mereka akan meningkatkan penetrasi di Myanmar, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Thailand. Terbaru, mereka akan melakukan pengembangan di Afrika.

"Yang sedang dijajaki adalah pengembangan di beberapa negara di Afrika, dalam tahun ini. Kami sedang mengembangkan nutrisi, consumer dan obat. Peluang market di Afrika masih besar dan kami sendiri memiliki pabrik di Nigeria."

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini