Bisnis.com, JAKARTA -- Pembiayaan PT Investree Radhika Jaya (Investree), peer-to-peer lending marketplace di Indonesia, naik hampir 10 kali lipat pada 2017 dibandingkan capaian setahun sebelumnya.
CEO sekaligus Co-founder Investree Adrian Gunadi mengatakan pinjaman yang difasilitasi Investree sepanjang 2017 mencapai Rp530 miliar. Realisasi tersebut naik hampir 10 kali lipat dibandingkan nilai yang disalurkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang sekitar Rp53,7 miliar.
“Pada 2017, kami closing Rp530 miliar untuk pinjaman yang kami fasilitasi. Jadi, kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, bisnis kami tumbuh kira-kira hampir 10 kali lipat,” ungkapnya, Kamis (1/3/2018).
Adrian menerangkan fokus pembiayaan perusahaan tidak berubah, yakni usaha kelas menengah dengan berbasiskan invoice tagihan. Investree pun mengklaim tingkat Non Performing Loan (NPL) perusahaan nol, sehingga seluruh pembiayaannya tergolong lancar.
Adapun cakupan perusahaan saat ini tidak hanya di Jakarta, tapi sudah merambah daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baru-baru ini, Investree juga telah mendapatkan izin layanan berbasis syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peluncuran layanan ini didasari oleh masih luasnya pasar syariah di Indonesia.
Produk syariah diharapkan bisa berkontribusi hingga 20% dari total target pembiayaan perseroan tahun ini, yang sebesar Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel