Kepastian Melanjutkan Pekerjaan Dorong Saham WSKT

Bisnis.com,03 Mar 2018, 06:35 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung-Melayu (Becakayu) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk. (Persero) di Jakarta, Senin (17/4)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kepastian PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) melanjutkan pekerjaan layang di 20 proyek diyakini menjadi pendorong pergerakan harga saham perseroan.

Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto menjelaskan WSKT telah mendapatkan dorongan sentimen positif dari kinerja keuangan yang meroket pada 2017. Menurutnya, emiten pelat merah itu akan mendapat sentimen positif tambahan dari kepastian melanjutkan pekerjaan layang di 20 proyek milik perseroan.

Akan tetapi, sambung David, banyak investor yang masih menanti kepastian sanksi apa yang akan diberikan oleh pemerintah kepada WSKT. Apalagi, terdapat kemungkinan perseroan akan merevisi target pertumbuhan tahun ini.

Dia meyakini kinerja keuangan WSKT akan tetap positif meski perseroan dikabarkan akan merevisi target pertumbuhan 2018,. Oleh karena itu, pihaknya masih merekomendasikan beli untuk saham emiten kontraktor ini.

“Pergerakan saham ke depan masih baik dengan tren bullish. Target harga saham di level Rp3.500 per lembar,” ujar David saat dihubungi, Jumat (2/3/2018).

Vice President Research Artha Sekuritas Indonesia Frederik Rasali menilai sentimen pasar terhadap WSKT pasca moratorium pekerjaan layang bakal pulih setelah adanya kepastian melanjutkan pekerjaan. Akan tetapi, investor ke depan akan lebih memperhatikan kualitas konstruksi serta risiko yang ada di setiap proyek milik perseroan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham WSKT mendarat di level Rp2.950 per lembar pada penutupan perdagangan, Jumat (2/3/2018). Harga menguat 40 poin atau 1,37% setelah sepanjang sesi perdagangan bergerak di zona hijau.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Kamis (1/3/2018), WSKT mencatatkan pendapatan usaha Rp45,21 triliun pada 2017. Angka tersebut naik 90,11% dari capaian setahun sebelumnya yang senilai Rp23,78 triliun.

Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 126,90% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp3,88 triliun pada 2017, dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang sekitar Rp1,71 triliun.

Pencapaian WSKT melebihi proyeksi konsensus analis untuk pendapatan dan laba bersih perseroan 2017. Dilansir dari data Bloomberg, para analis memperkirakan kontraktor pelat merah itu bakal mengantongi pendapatan Rp41,56 triliun atau naik 74,74%.

Adapun laba bersih yang dikantongi WSKT juga melebihi konsensus para analis. Tercatat, analis memproyeksikan keuntungan perseroan pada 2017 senilai Rp3,26 triliun atau tumbuh 90,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini