Waskita Karya (WSKT) Optimistis Arus Kas Positif pada 2018, Ini Alasannya

Bisnis.com,04 Mar 2018, 15:53 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Pekerja berjalan di dekat logo PT. Waskita Karya (Persero) Tbk./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. optimistis arus kas operasional perseroan positif pada 2018 seiring dengan masuknya pembayaran sejumlah proyek turnkey dan divestasi ruas tol.

Berdasarakan laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan, Kamis (1/3/2018), arus kas bersih dari aktivitas operasi perseroan tercatat minus Rp5,50 triliun. Kendati demikian, jumlah tersebut turun dari periode 2016 Rp7,76 triliun.

Pos penerimaan kas dari pelanggan tercatat melonjak tajam dari Rp9,10 triliun pada 2016 menjadi Rp28,65 triliun pada 2017. Akan tetapi, sejumlah pos pengeluaran juga meningkat secara year on year.

Pembayaran beban keuangan misalnya, naik dari 2016 senilai Rp982,83 miliar menjadi Rp1,84 triliun pada 2017. Selain itu, pengeluaran kas kepada karyawan dan direksi naik dari 2016 senilai Rp427,46 miliar menjadi Rp837,11 pada tahun lalu.

Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk menjelaskan bahwa penyebab arus kas operasional perseroan negatif yakni sejumlah proyek turnkey yang dikerjakan pada 2016 dan 2017. Pasalnya, pembayaran pekerjaan tersebut baru dilakukan ketika proyek selesai.

Tunggul mengatakan proyek seperti light rail transit (LRT) Palembang dan jalan tol Batang-Semarang akan selesai pada tahun ini. Dengan demikian, perseroan akan menerima pembayaran mencapai Rp30 triliun dari pembayaran sejumlah proyek.

“Pembayaran piutang tersebut akan membuat penerimaan perseroan makin besar sehingga arus kas akan positif pada 2018,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (1/3/2018).

Di sisi lain, dia menyebut perseroan juga akan menyelesaikan divestasi ruas tol Trans Jawa pada semester I/2018. Hal tersebut juga bertujuan untuk menyehatkan arus kas operasional tahun ini.

Namun, pihaknya belum mengungkap berapa dana yang bakal diperoleh melalui divestasi tersebut. Saat ini, masih dilakukan pembahasan dengan sejumlah investor strategis.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Shastia Hadiarti menjelaskan naiknya pengeluaran beban keuangan perseroan akibat penambahan utang berbunga. Tercatat, utang berbunga emiten berkode saham WSKT itu naik 74% dari periode 2016 Rp25 triliun menjadi Rp44 triliun pada tahun lalu.

Adapun kenaikan pengeluaran kas kepada karyawan dan direksi, sambungnya, disebabkan oleh peningkatan pegawai setiap tahunnya. Pada 2017, WSKT menambah 350 karyawan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini