Masyarakat Harus Mengerti Pentingnya Mitigasi Bencana

Bisnis.com,05 Mar 2018, 19:22 WIB
Penulis: Nurudin Abdullah
Peta gempa. Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat perlu memahami pentingnya mitigasi atau upaya mengurangi risiko bencana, agar lebih trampil, cekatan dan terlatih dalam menonolong dirinya sendiri saat terjadi bencana.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan sangat mendukung upaya memberikan pemahanan kepada masyarakat luas mengenai betapa pentingnya mitigasi bencana.

“Mitigasi bencana sangat penting untuk meningkatkan self assistance dalam menghadapi bencana. Pasalnya, kepastian tidak ada. Karena memang bukti dan data belum cukup lengkap untuk pastikan bencana akan terjadi,” katanya.

Dia dalam forum Merdeka Barat bertema Tanggap Bencana: Kerja dan Antisipasi di Jakarta, Senin (5/3/2018), mengungkapkan pentingnya mitigasi mengingat berdasarkan data BMKG, dalam setahun terjadi sekitar 6.000 gempa bumi.

Menurutnya, pentingnya mitigasi bencana bagi masyarakat dapat dilihat dari saat terjadi bencana gempa yang besar di Kobe, Jepang, pada 1995, yang tercatat jumlah penduduk yang selamat mencapai 95%. 

“Dari total jumlah itu, sebanyak 35% penduduk yang selamat atas pertolongan diri sendiri, 34% karena ditolong keluarga, dan sebanyak 24% karena ditolong oleh tetangga,” ujarnya.

Dwikorita menjelaskan bahwa berdasarkan data BMKG, dalam setahun terakhir ini terjadi sekitar 6.000 kali gempa bumi. Karena skalanya kecil, kurang dari 5 SR, sehingga tidak terasa terjadi gempa

Sedangkan gempa yang kekuatannya lebih dari 5 SR, lanjutnya, terjadi hingga sekitar 350 kali, dan yang kekuatannya di atasnya lagi terjadi sekitar 3, 4, atau 5 kali dalam setahun.

Untuk itulah semua pihak agar lebih waspada. Selain itu, yang lebih penting adalah bersiap dengan melakukan mitigasi, yang antara lain dengan meminta bantuan pemerintah daerah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih cekatan menolong diri sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini