Kendaraan Listrik, IPOMI Pertanyakan Infrastruktur Pendukung

Bisnis.com,05 Mar 2018, 21:53 WIB
Penulis: Yudi Supriyanto
Penggagas mobil listrik Dasep Ahmadi (kanan) uji coba pada Bus Listrik Ahmadi rancangannya di Cilodong, Depok, Jawa Barat, Rabu (26/11/2014). Bus listrik berkapasitas 60 penumpang ini memiliki daya 220 KW atau setara 294 HP dengan kecepatan maksimal 80 km/jam menggunakan baterai lithium ferophospat 150 kwh serta memiliki sistem monitoring pengemudi, yang dibanderol harga Rp3 miliar. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia mempertanyakan infrastruktur pendukung kendaraan listrik guna mendukung bus listrik jika akan digunakan untuk angkutan antarkota antarprovinsi.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, infrastruktur pendukung seperti pengisian baterai sangat penting dalam mendukung operasional kendaraan bus listrik seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Pertanyaan saya simple, apakah supply listrik di negara kita sudah baik? Bus ini [listrik] akan sangat baik kalau infrastruktur pendukungnya sudah mumpuni,” kata Kurnia kepada Bisnis, Senin (5/3/2018).

Oleh karena itu, dia menjelaskan, para pengguna kendaraan niaga bus listrik akan mengalami kesulitan jika tidak tersedia penunjangnya seperti fasilitas pengisian baterai.

Tidak hanya itu, penggunaan bagasi kendaraan untuk baterai pada kendaraan niaga bus juga membuatnya tidak cocok untuk angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP).

“Sama halnya seperti SPBU kan itu [tempat pengisian baterai]. Jadi, kalau teknologinya tidak dibarengi dengan penunjangnya kan repot,” katanya.

Terkait dengan gagasan pembuatan kendaraan bus listrik, dia menegaskan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini