Pakai Dana IPO, IPCM Siap Pesan 4 Kapal Baru

Bisnis.com,06 Mar 2018, 16:45 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia (JAI) Tbk Dawam Atmosudiro (kiri) dan General Manager PetroChina International Jabung Ltd Yu Guoyi bersiap menandatangani naskah kerja sama antara JAI dengan PetroChina International Jabung Ltd di Jakarta, Jumat (19/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan jasa pemanduan dan penundaan kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. siap menambah empat armada baru dari galangan dalam negeri. Nilai kontrak empat armada ini diestimasi mencapai Rp250 miliar.

Direktur Utama Jasa Armada, Dawam Atmosudiro mengatakan kapal yang dipesan nantinya akan menjadi model untuk penambahan armada selanjutnya, baik secara teknis maupun harga. Dia menerangkan, dalam proses lelang pembangunan empat kapal baru, Jasa Armada akan menerapkan pola yang berbeda dari pola yang umum dipakai, yakni pembayaran per termin sesuai dengan progres konstruksi kapal.

Dawam mengungkapkan, pembayaran akan dilakukan bila pembangunan kapal sudah mencapai tahap uji mesin dan uji baling-balin (propeller test).Menurut Dawan, dengan pola seperti itu, Jasa Armada ingin memastikan kualitas mesin maupun badan kapal terbukti mumpuni.

"Kapal kami yang ada saat ini tidak bisa menjadi pembanding. Maka, kami ingin buat yang perfect sebagai pembanding kalau nanti kami mau beli kapal lagi," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (6/3/2017).

Dia menambahkan, Jasa Armada siap merogoh kocek hingag Rp250 miliar untuk mendanai pembelian kapal. Dana untuk pembelian bersumber dari dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Sebagaimana diketahui, Jasa Armada melepas saham ke publik pada Desember 2018 lalu dan meraup dana segar Rp461,89 miliar

Secara umum, hingga saat ini, perusahaan bersandi saham IPCM itu mengoperasikan 75 kapal. Jumlah tersebut terdiri dari 30 kapal pandu, 37 kapan tunda, dan 8 kapal mooring. Mulai tahun ini hingga 2019, Jasa Armada berencana menambah 15-16 kapal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini