Sentuh Rp1,2 Triliun, Pendapatan Bursa Efek Indonesia (BEI) Naik Tipis 1,9%

Bisnis.com,07 Mar 2018, 13:55 WIB
Penulis: Tegar Arief
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio seusai pembukaan perdagangan bursa di Jakarta, Selasa (20/2)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu meningkat. Dari data yang dipublikasikan, Rabu (7/3/2018), BEI mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp1,2 triliun, meningkat sebesar 1,96% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang senilai Rp1,18 triliun.

Tahun lalu, pendapatan perusahaan dari jasa transaksi efek tercatat senilai Rp641,54 miliar. Angka tersebut turun tipis yakni sebesar 1,14% dibandingkan dengan pendapatan dari jasa transaksi efek pada 2016 yang senilai Rp648,94 miliar.

Perubahan ini salah satunya disebabkan karena berkurangnya jumlah hari kerja pada tahun lalu yakni menjadi sebanyak 238 hari, adapun jumlah hari bursa pada 2016 adalah sebanyak 246 hari. Selain itu, pada 2016 terdapat transaksi terkait dengan amnesti pajak yang memberikan sumbangan cukup signifikan terhadap peningkatan pendapatan transaksi efek 2016.

BEI berhasil mencatatkan laba bersih di sepanjang 2017 menjadi Rp310,65 miliar, turun 9,91% dibandingkan dengan laba bersih setahun sebelumnya yang senilai Rp344,80 miliar. Perubahan ini karena adanya peningkatan pada beban usaha BEI menjadi Rp1,12 triliun pada tahun lalu. Adapun, pada 2016 beban usaha BEI senilai Rp1,03 triliun.

Peningkatan beban usaha ini terutama digunakan untuk meningkatkan keandalan sistem pengoperasian pasar dan sistem teknologi mutakhir, serta terus menyebarluaskan peluang investasi pasar modal ke basis investor domestik yang kian bertambah jumlahnya.

BEI juga tetap melakukan aktivitas pengembangan Perusahaan Efek Anggota Bursa dengan berbagai kegiatan diantaranya dukungan data center, pemberian dukungan jasa informasi, dan dukungan aktivitas sosialisasi Pasar Modal. Nilai kontribusi kepada Anggota Bursa tersebut mencapai 24,99% dari keseluruhan beban pengembangan pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini