Produksi Rata-Rata Gas Alam Naik, Harga Cenderung Stagnan

Bisnis.com,07 Mar 2018, 20:50 WIB
Penulis: Eva Rianti
Ilustrasi./JIBI-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Energi Internasional (EIA) memperkirakan, produksi rata-rata gas alam akan mencapai 81,7 billion cubic feet (bcf) pada 2018, naik 8,1 bcf dari tahun lalu sebesar 73,6 bcf. Kenaikan juga diprediksi akan terjadi pada 2019 dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 1 bcf.

Berdasarkan catatan perkiraan tingkat produksi gas alam, EIA memperkirakan harga gas alam akan turun dalam beberapa bulan mendatang. Diperkirakan harga rata—rata gas alam pada Maret ini akan mencapai US$2,72 MMBtu.

Sementara itu, ekspektasi secara keseluruhan untuk tahun Anjing Tanah ini mencapai US$2,99 MMBtu. Pada Februari, harga gas alam rata—rata mencapai US$2,66 per million British Thermal Unit (MMBtu), turun US$1,03 MMBtu dari periode Januari.

“Cuaca yang dingin dimoderasi pada Februari setelah suhu yang sangat dingin terjadi di sebagian besar negara selama paruh pertama Januari,” papar EIA.

Sementara itu, ekspektasi harga rata-rata 2019 lebih tinggi, yaitu mencapai US$3,07 MMBtu seiring dengan perkiraan peningkatan jumlah produksi yang lebih kecil dari tahun ini.

Pada perdagangan Rabu (7/3), harga gas alam kontrak teraktif April 2018 di New York Merchantile Exchange (NYMEX) cenderung bergerak stagnan di level US$2,749 MMBtu setelah ditutup sedikit menguat di US$2,752 pada perdagangan sebelumnya.

Harga komoditas energi tersebut sempat menanjak ke level tertinggi satu tahun pada Januari sebesar US$3,63 seiring dengan kondisi musim dingin yang memperkuat permintaan.

“Harga gas alam tersebut menunjukkan bahwa kisaran US$2,16—US$3,49 MMBtu mencakup ekspektasi pasar untuk harga gas alam pada tingkat kepercayaan 95%,” tekas EIA.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini