Pekalongan Ajukan Tempat Istirahat Tol Tipe Tertinggi

Bisnis.com,08 Mar 2018, 14:10 WIB
Penulis: News Writer
Ilustrasi.

Bisnis.com, PEKALONGAN—Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, telah mengajukan permohonan pada pemerintah mengenai perlu dibangunnya tempat istirahat (rest area) tipe A seiring dengan adanya pembangunan jalan tol Pemalang-Batang.

Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi di Pekalongan, Kamis (8/3/2018), mengatakan bahwa sebagain besar masyarakat Kabupaten Pekalongan berprofesi sebagai perajin batik sehingga mereka perlu tempat menjual hasil produknya.

"Kita perlu rest area tipe A dari arah Jakarta untuk menjual hasil produk dari para pelaku UMKM, seperti batik, kompeksi, jeans, tenun, sarung. Jumlah UMKM mencapai sekitar 32.000 orang dari 52 ribu orang adalah bekerja di sektor itu," katanya.

Ia mengatakan produksi batik secara nasional berasal dari perajin Kabupaten Pekalongan sehingga sudah saatnya pembangunan jalan tol mampu bermanfaat bagi UMKM.

"Buat apa dibangun jalan tol kalau pada akhirnya hanya membunuh produksi UMKM. Justru dengan adanya jalan tol itu maka kami berharap akan memudahkan masyarakat memasarkan produknya," katanya.

Menurut dia, pemkab akan terus memperhatikan aspirasi atau keinginan masyarakat agar ada wadah yang representatif untuk memasarkan produk kerajinan batiknya.

Jika jalan tol hanya dilalui seperti saat percobaan atau difungsionalkan darurat seperti Lebaran 2017, kata dia, maka UMKM mengalami penurunan omset hampir mencapai 70 persen.

"Oleh karena, kami harus bisa mengantisipasi dengan baik agar tidak terjadi lagi seperti Lebaran 2017, yaitu dengan membuka rest area tipe A sekaligus dijadikan pusat UMKM. Jadi rest area menyambung sentra UMKM," katanya.

Ia beharap pada pemerintah dapat mengabulkan permohonan perlu dibangunnya tempat istirahat tipe A agar pelaku UMKM terus berkembang.

"Saat ini sudah ada beberapa pasar grosir yang keadaannya sudah kelihatan sepi seperti Grosir Pantura di Wiradesa, kemudian pedagang batik di sepanjang jalan rata pantura. Ini menyangkut nasib ribuan pekerja sehingga kami berharap pemerintah harus memperhatikan dengan benar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini