TMMIN Yakin Permintaan Timur Tengah Bangkit, Ini Faktor Pendorongnya

Bisnis.com,09 Mar 2018, 20:16 WIB
Penulis: Herdiyan
Toyota Innova siap diekspor dari Indonesia. /TMMIN

Bisnis.com, SEMARANG – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) optimistis permintaan mobil di Timur Tengah akan meningkat pada tahun ini seiring dengan menguatnya harga minyak dunia.

Direktur Administration, Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azam mengatakan kondisi di Timur Tengah saat ini berbanding terbalik dengan tahun lalu. Permintaan dari wilayah tersebut turun akibat tekanan terhadap harga minyak.

"Secara keseluruhan, ekspor tahun lalu tumbuh, tetapi ada penurunan permintaan pasar di Timur Tengah karena melemahnya harga minyak dunia," ujarnya di sela-sela pemberian donasi alat peraga pendidikan dan transfer pengetahuan melalui kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (9/3/2018).

Sebagai informasi, sepanjang 2017 ekspor kendaraan utuh atau completely built up (CBU) merek Toyota dari Indonesia naik 29,51% menjadi 116.971 unit dibandingkan dengan 2016.

Di tengah permintaan Timur Tengah yang melemah, pengapalan CBU TMMIN tahun lalu tertolong oleh pertumbuhan pasar kendaraan bermotor di kawasan Asia Tenggara.

Dengan capaian ini, Toyota berkontrbusi sebanyak 51,04% terhadap total volume ekspor CBU dari Tanah Air.

Menurutnya, kontribusi kawasan Timur Tengah mencapai 34% dari total 80 negara tujuan ekspor perusahaan perakit Toyota di Indonesia itu. "Arab Saudi menyumbang 60% dari kawasan itu," ungkapnya.

Model sport utility vehicle (SUV) membukukan volume tertinggi. Toyota Fortuner menorehkan volume 69.589 unit, atau 59,49% dari capaian perusahaan. Kemudian disusul oleh sedan Vios 23.414 unit (20,02%) dan mobil serbaguna (multi-purpose vehicle/MPV) Innova 18.705 unit (15,99%).

Selain Timur Tengah, pada tahun ini TMMIN juga akan fokus di pasar Asia Tenggara karena pertumbuhan ekonomi sejumlah negara meningkat signifikan. "Vietnam dan Filipina potensial. Begitu juga Laos dan Myanmar."

Namun, peraturan baru terkait impor mobil yang masuk ke Vietnam membuat TMMIN harus gigit jari. Vietnam menerapkan regulasi baru berkaitan dengan uji tipe dan uji emisi dalam regulasi nomor 116 tentang Overseas Vehicle Type Approval (VTA).

Ini salah satu langkah Vietnam untuk menggenjot investasi dalam negeri. Keputusan pemerintah  Vietnam ini membuat pabrikan kendaraan Tanah Air menunda ekspor mobilnya ke negara tersebut."Yang sudah terkirim mencapai 2.000 unit per bulan. Itu tidak bisa diapa-apakan," tegasnya.

Dia menjelaskan, produk utuh yang diandalkan untuk ekspor menuju Vietnam adalah Toyota Fortuner. Adapun sisanya, TMMIN mengekspor Innova dalam bentuk completely knock down (CKD) dan beberapa mesin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini