Dua Keuntungan Demokrat jika Gabung Koalisi Pendukung Jokowi

Bisnis.com,12 Mar 2018, 10:41 WIB
Penulis: JIBI
Partai Demokrat mengukuhkan Agus Harimurti Yudhoyono (keenam dari kiri) sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019 di Wisma Proklamasi, Jakarta, pada Sabtu (17/2/2018). Bisnis.com/Agne Yasa

Kabar24.com, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Muradi mengatakan Partai Demokrat akan diuntungkan secara politik jika bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Muradi menyampaikan keuntungan yang dapat diperoleh oleh Demokrat. Pertama, kata dia, keuntungan di bidang logistik.

"Semua logistik ada di pemerintah bukan di oposisi, apalagi sampai netral," kata dia saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta, Minggu (11/3/2018).

Keuntungan kedua, yaitu karena Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY masih membutuhkan jam terbang yang lebih dari saat ini. AHY dinilai masih terlalu cepat untuk maju dalam pemilihan presiden 2019.

"Kalau dipaksakan sekarang itu (AHY) bukan cuma merusak internal (Partai) Demokrat, tapi juga merusak tatanan politik yang sudah ada," kata Muradi.

Dia menilai hal tersebut akan menjadi bagian take off politik yang baik buat AHY di 2024.

"Karena everyone happy. Orang tidak merasa kemudian menjadi merasa ditelikung dan sebagainya," ujarnya.

Menurut Muradi, keuntungan-keuntungan tersebut dapat diperoleh Partai Demokrat dengan syarat, yaitu tidak adanya bargaining atau tawar menawar politik dari Partai Demokrat. Hingga saat ini, Partai Demokrat belum menentukan sikap dalam pilpres 2019. Namun, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini memastikan untuk mengusung capres dan cawapres.

Dalam rapimnas yang digelar 10-11 Maret 2018, Partai Dmeokrat belum mengumumkan calon yang akan diusungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini