Pipa Gas PGN Bocor Akibat Terkena Mata Bor Proyek LRT

Bisnis.com,12 Mar 2018, 23:35 WIB
Penulis: JIBI
Proses penanganan pipa gas yang bocor akibat pengeboran tiang pancang proyek Light Rail Transit (LRT) di Cawang, Jakarta Timur pada Senin (12/3)./Tim Damkar Sudin Jakarta Timur

Bisnis.com, JAKARTA -- Pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) bocor akibat terkena mata bor proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Titik kebocoran berada persis di depan Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur.

"Saat ini, aliran gas sudah dihentikan," kata Sales Area Head Jakarta PGN Sabaruddin, seperti dilansir Tempo.co, Senin (12/3/2018).

Penghentian aliran gas membuat gangguan pasokan gas terpaksa dialami oleh sejumlah pelanggan di dua lokasi yaitu Rumah Susun Bidara Cina dan Kalibata Mall.

Dia menuturkan pipa bor milik kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengenai pipa gas yang ditanam sedalam 1,5 meter. Pipa tersebut memiliki ketebalan hingga 8 inci.

Padahal, ungkap Sabaruddin, ada tanda khusus di setiap lokasi pipa milik PGN. Kejadian terjadi pada Senin (12/3) sekitar pukul 19.50 WIB ketika ada kegiatan pemasangan tiang pancang proyek LRT.

"Saat ini, kami sedang analisa penanganan berikutnya, termasuk estimasi waktu penanganan. Harapannya secepat mungkin," tuturnya.

Lokasi titik kebocoran sekarang diklaim sudah aman dan perseroan masih terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta ADHI. 

Ketika disinggung apakah kontraktor tidak mengetahui keberadaan pipa gas, Sabaruddin menyatakan koordinasi antara para pihak mesti ditingkatkan.

Lokasi kebocoran pipa gas sudah dipasangani garis polisi. Hingga pukul 22.30 WIB, pengerjaan untuk perbaikan masih terus dilakukan oleh pihak PGN dan Adhi Karya.

Jalan Letjen MT Haryono di depan Kantor BNN juga ditutup sementara. Penutupan dilakukan pada ruas jalan dari perempatan Hotel Ibis Cawang hingga menuju perempatan Jalan Dewi Sartika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini