Permudah Pembayaran Lintas Negara, Tiga Bank Nasional Gabung SWIFT

Bisnis.com,12 Mar 2018, 17:17 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Group Head of Payment DBS Global Transaction Services Atul Bhuchar (kiri) bersama Partner, McKinsey & Company Guillaume de Gantes menjadi pembicara seminar layanan transaksi lintas negara yang digelar oleh Swift global payments innovation (gpi) atau inisiatif inovasi pembayaran global, di Jakarta, Senin (12/3/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga bank nasional bergabung dalam inisiatif pembayaran global yang digagas oleh Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) global payments innovation atau SWIFT gpi.

Masing-masing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) dan PT Bank Sinarmas.

Hexana Tri Sasongko, SEVP Treasury & Global Services Bank BRI mengatakan, pihaknya tertarik bergabung karena aktivitas pembayaran global Bank BRI memang cukup besar.

"Dalam sehari kira-kira ada 40 juta transaksi. Dalam satu tahun volumenya bisa mencapai Rp900 triliun untuk retail payment yang dieksekusi lewat SWIFT. Untuk interbank juga kira-kira sama," katanya di Jakarta, Senin (12/3/2018).

Menurutnya, dengan adanya teknologi pembayaran antarnegara seperti ini akan memudahkan bank nasabah, khususnya dari sisi komisi. Sebab, bank akan bisa mengetahui besaran komisi yang ditetapkan oleh bank koresponden.

Selain itu, bank asal juga bisa sekaligus melacak transaksi. Dengan demikian kepastian waktu pengiriman uang bisa lebih jelas dan bank semakin efisien dalam mengatur likuiditas.

SWIFT gpi ini merupakan pengembangan dari layanan sebelumnya. Sebab pengiriman uang antarnegara tak mesti lewat SWIFT, bisa juga melalui teknologi finansial yang lain.

Dengan inovasi baru ini memungkinkan bank membandingkan biaya yang dibebankan bank koresponden kepada nasabah bank asal yang ada di luar negeri. Jika biaya yang dikenakan terlalu besar maka bank asal bisa mempertimbangkan untuk mengganti bank koresponden.

Operation Group Head Bank Sinarmas Fera Febriani mengatakan, sebelum ada inovasi SWIFT gpi bank kesulitan untuk melacak transaksi nasabah. Apalagi dengan adanya perbedaan waktu antarnegara.

"Dulu harus bertanya ke bank koresponden terutama karena ada perbedaan waktu," jelasnya.

Eddie Haddad, Managing Director SWIFT Asia Pasifik mengatakan, mereka berharap ada lebih banyak bank di Indonesia yang bergabung.

SWIFT merupakan perusahaan koperasi global milik anggota dan penyedia layanan pesan keuangan antarnegara. Platform SWIFT menghubungkan lebih dari 11.000 perusahaan keuangan dan sekuritas di lebih dari 200 negara dan wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini