Klaster Rumput Laut untuk Wilayah Timur sedang Dibangun

Bisnis.com,12 Mar 2018, 11:23 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat
Nelayan menjemur rumput laut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Senin (4/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR – Pemerintah tengah membangun sentra produksi rumput laut di Wilayah Timur berbasis budidaya guna mengoptimalkan potensi pesisir maupun sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah tersebut.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan penciptaan sentra produksi itu dilakukan dengan pola klaster sehingga lebih efektif dalam mendorong aspek hulu dari industri rumput laut.

"Sulawesi, Maluku, Papua dan lainnya di wilayah timur memiliki potensi pada sektor tersebut. Kami juga telah merintis budi daya rumput laut pada wilayah terluar dan perbatasan sehingga bisa memiliki dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat," katanya saat membuka Rakernas ARLI di Makassar hari ini Senin (12/3/2018).

Pada penciptaan sentra produksi baru itu, lanjut Slamet, KKP mengimplementasikan teknologi budi daya yang tepat guna agar lebih efektif dalam mengatrol produksi rumput laut.

Sebagai informasi, produksi rumput laut nasional dalam beberapa tahun terkahir secara konsisten mencatatkan pertumbuhan di level 11,6% dan berpeluang lebih laju lagi.

Salah satu upaya untuk memacu produksi komoditas berbasis ekspor yakni melalui penciptaan sentra produksi baru di wilayah timur yang memang memiliki sumber daya potensial.

"Lebih luas, skema budi daya pada khususnya komoditas rumput laut ini cukup potensi dalam mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir," papar Slamet.

Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis mengatakan pihaknya bersama pemerintah akan bersinergi pada sehingga produksitivitas rumput laut nasional senantiasa terjaga dengan kualitas yang sejalan.

"Tetapi untuk seluruhnya, kami ingin berupaya agar tercipta harmonisasi antara hulu dan hilir sehingga manfaatnya lebih luas bagi kesejahteraan stakeholder industri rumput laut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini