Akuisisi Texture, Saham Apple Catat Rekor

Bisnis.com,13 Mar 2018, 07:14 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Logo Apple di satu toko Apple di Munich, Jerman/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Apple mencatatkan rekor level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (12/3/2018). Nilai kapitalisasi pasar raksasa teknologi tersebut juga sempat melampaui US$925 miliar untuk pertama kalinya.

Dilansir CNBC, harga saham Apple ditutup di posisi US$181,40 dengan kenaikan kurang dari 1% pada akhir perdagangan Senin.

Pada midday trading saham Apple bahkan sempat menembus US$182, sekaligus mendorong nilai kapitalisasi pasarnya mencapai US$925,4 miliar, sebelum ditutup di posisi US$922 miliar.

Pencapaian itu menempatkan Apple unggul lebih dari US$100 miliar di depan perusahaan terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, Alphabet, serta lebih dari US$150 miliar di mengungguli Amazon.

Pada Senin, Apple mengumumkan pihaknya telah mengakuisisi Texture, layanan berlangganan majalah digital yang membebankan para penggunanya US$9,99 per bulan agar bisa membaca lebih dari 200 majalah di sebuah aplikasi.

Beberapa layanan publikasi yang tersedia meliputi People, Vanity Fair, Esquire, Good Housekeeping, dan GQ. Majalah-majalah ini bisa diunduh dan dibaca secara offline.

“Kami berkomitmen terhadap jurnalisme berkualitas dari sumber-sumber terpercaya serta memungkinkan majalah-majalah itu terus memproduksi cerita yang menarik untuk para pengguna,” kata Eddy Cue, Senior Vice President Apple untuk bidang perangkat lunak dan layanan internet, seperti dikutip CNN.

Saham Apple tetap melaju kuat mengabaikan pergerakan indeks Dow Jones di bursa Wall Street yang memerah pada akhir perdagangan kemarin.

Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa tren penguatan saham Apple akan berbalik. Chris Kimble dari Kimble Charting Solutions mengatakan apabila tren ini berlanjut maka bisa memiliki potensi terbalik yang serius.

Dilansir Market Watch, secara teknis Kimble menjelaskan bahwa saham Apple telah melalui 13 tahun terakhir di dalam alur yang naik.

Dorongan baru-baru ini membawa saham tersebut mencoba menembus resistance enam tahun. Jika itu terjadi, Kimble yakin akan ada lebih banyak pembeli yang menyambar momentum itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini