Bisnis.com, JAKARTA - PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (Reliance Finance) masih mengandalkan sumber pendanaan dari pasar modal melalui penerbitan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) dan obligasi guna mengejar target pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan 30% sepanjang 2018.
Head of Mortgage Department Realiance Finance Wisna Aksi Budaya menyampaikan, rencana penerbitan MTN atau obligasi sebesar 200 miliar. Namun, dia belum dapat menyebut kapan rencana penerbitan tersebut dilaksanakan.
Rencana penerbitan tersebut sebagai sumber pendanaan guna menyalurkan pembiayaan yang ditarget tumbuh tumbuh 30% pada 2018. Per Desember 2017, piutang pembiayaan perseroan tercatat Rp550 miliar atau tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tenor kami bisa lebih panjang dibandingkan multifinance lain yang saya survei paling lama 7 tahun. Jika sumber pendanannya mengandalkan bank, maka [pembiayaan KPR] akan seret," katanya, Rabu (14/3/2018).
Reliance Finance menyiapkan pembiayaan KPR dengan maksimal pembiayaan 80% dari nilai taksasi, jangka waktu maksimal 15 tahun, dan suku bunga 16% per tahun efektif, provisi 1% flat.
Wisna menyampaikan, segmen pembiayaan perumahan mendominasi hingga 80% terhadap pembiayaan yang disalurkan. Adapun, sekitar 20% lainnya meliputi kendaraan operasional korporat, pembiayaan multiguna dan modal kerja untuk karyawan.
"Saat ini pembiayaan kami masih fokus di Jabodetabek," katanya, Rabu (14/3/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel