Patuh Pajak, Bank BRI Diganjar Penghargaan

Bisnis.com,14 Mar 2018, 08:04 WIB
Penulis: MediaDigital

JAKARTA – Sejumlah institusi menerima apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI berupa Penghargaan Wajib Pajak Besar, salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani kepada Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto di Gedung Dr K.R.T. Radjiman Widyodiningrat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).

Sis Apik menyatakan bahwa pemberian penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada Bank BRI sebagai salah satu Wajib Pajak Besar yang dinilai memiliki konsistensi untuk patuh bayar dan lapor pajak.

Perseroan dianggap berkontribusi terhadap penerimaan negara sektor pajak dan memberikan dampak signifikan pada total keseluruhan penerimaan pajak selama tahun 2017.

“Apresiasi ini sebagai penghargaan tertinggi bagi Bank BRI dalam sektor pajak. Bank BRI sebagai Wajib Pajak Besar, selalu taat dan patuh terhadap ketentuan perpajakan yang telah ditetapkan oleh negara,” ujarnya.

Dia melanjutkan, pihaknya akan terus memberikan kontribusi yang terbaik untuk meningkatkan penerimaan pajak yang bakal digunakan kembali untuk mendukung pembangunan.

Pada 2017, BRI mencetak kinerja positif yang ditunjukkan dari kenaikan laba dan perkembangan indikator keuangan utama lainnya. Total laba bersih konsolidasi yang dibukukan bank Wong Cilik itu mencapai Rp29,04 triliun, tumbuh 10% secara year on year.

Adapun laba sebelum pajak yang dihimpun pada tahun lalu mencapai Rp37,02 triliun, naik 9,0%. Berdasarkan data tersebut, jumlah pajak BRI diperkirakan mencapai Rp7,98 triliun.

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai pajak tersebut mengalami peningkatan. Pada 2016, total laba sebelum pajak yang dicetak Bank BRI mencapai Rp33,97 triliun dengan laba bersih sekitar Rp26,23 triliun sehingga perkiraan nilai pajak yang disetorkan BRI saat itu sebesar Rp7,74 triliun.

Sepanjang 5 tahun terakhir, nilai pajak yang BRI juga terus meningkat sejalan dengan kenaikan kinerja perseroan, baik dari pendapatan bunga maupun pendapatan nonbunga.

Perolehan laba BRI ditopang pertumbuhan penyaluran kredit yang naik di atas rata-rata industri pada tahun lalu. Secara konsolidasi, kredit yang disalurkan BRI hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp739,3 triliun, tumbuh 11,4% (secara year on year/yoy) dari posisi Rp663,4 triliun.

Penyaluran kredit BRI didominasi segmen kredit mikro sebesar Rp239,5 triliun serta kredit korporasi Rp187,4 triliun yang kemudian diikuti segmen kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun serta kredit konsumer Rp114,6 triliun. Secara keseluruhan, porsi segmen kredit UMKM di BRI mencapai 74,6% dari total portofolio.

Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga yang dihimpun Bank BRI secara konsolidasi mencapai Rp841,7 triliun, tumbuh 11,5% per akhir tahun 2017.  Dana murah (current account saving account) pun masih mendominasi BRI dengan proporsi mencapai 59% atau sekitar Rp496,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: MediaDigital
Terkini