KABAR GLOBAL 15 MARET: Upaya Toys “R” Us Temukan Kebuntuan, Produksi Industri Zona Euro di Bawah Prediksi

Bisnis.com,15 Mar 2018, 08:28 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi/allbusinesshours.com

Bisnis.com, JAKARTA – Berita upaya Toys “R” Us yang menghadapi kebuntuan serta produksi industri zona euro yang berada di bawah prediksi menjadi topik utama sejumlah media massa hari ini, Kamis (15/3/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Upaya Toys “R” Us Temukan Kebuntuan. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Peribahasa itu sepertinya cocok untuk menggambarkan kondisi bisnis perusahaan ritel penjual mainan global, Toys “R” Us Inc. (Bisnis Indonesia)

Hasil Produksi Industri Zona Euro di Bawah Prediksi. Hasil produksi industri Zona Euro memulai awal tahun ini dengan pelemahan seiring adanya penurunan tajam dari sektor energi. (Bisnis Indonesia)

Investor China Harapkan Pelonggaran. Sebagian besar investor China berharap otoritas bursa dapat memberikan pelonggaran atau relaksasi aturan pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) bagi perusahaan teknologi. (Bisnis Indonesia)

Trump Pertimbangkan Tarif Impor Lain. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempertimbangkan untuk mengenakan tarif hingga US$60 miliar untuk impor dari China. (Bisnis Indonesia)

Ekonomi Singapura Bisa Naik 3,2%. Prospek ekonom Singapura agaknya lebih cerah di tahun ini. Setidaknya itu tergambar dari hasil survei otoritas moneter Singapura terhadap sejumlah ekonomi. (Kontan)

May Usir Diplomat Rusia. Perdana Menteri Inggris Theresa May memutuskan mengusir 23 diplomat Russia. Keputusan tersebut diambil setelah tidak ada kejelasan penjelasan dari pemerintahan Rusia tentang kasus Sergei Skripal, seorang mantan mata-mata Rusia dan putrinya, yang melakukan serangan gas saraf dan memasuki Inggris. (Kontan)

Produksi Minyak Arab. Arab Saudi berencana mempertahankan produksi minyak mentah pada April tahun ini. Negara ini akan memproduksi minyak kurang dari 10 juta barel per hari (bph) dengan ekspor kurang dari 7 juta bph. Langkah Arab Saudi ini dimaksudkan untuk mengakhiri kondisi kelebihan pasokan dan mendorong kenaikan harga. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini