Bisnis.com, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) mulai serius menggarap pengembangan produk non gadai, yakni pinjaman tanpa jaminan. Direktur Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan saat ini pihaknya tengah mengembangkan infrastruktur produk nongadai bertajuk loan organizing system (LOS).
Harianto menjelaskan sistem ini nantinya akan bertalian dengan data kependudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan data dari biro kredit swasta.
"Kami sedang kuatkan informasi untuk mematangkan infrastruktur agar bisa menyalurkan itu [pinjaman tanpa jaminan]," kata Harianto dalam paparan kinerja Pegadaian 2017 di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Saat ini, lanjutnya, 95% dari nasabah eksisting Pegadaian hanya mengakses produk gadai, sehingga potensi produk nongadai pada nasabah Pegadaian saja, sangat potensial.
Direktur Umum Pegadaian, Sunarso menambahkan transformasi bisnis tersebut juga termasuk upaya digitalisasi tata kelola dan layanan perseroan. Hal itu untuk menjawab tantangan persaingan dengan perusahaan start-up financial technology (fintech), perbankan dan multifinance.
"Kami akan grab new bussiness. Pegadaian tidak sulit untuk membuktikan dan bersaing dengan fintech ketika [nanti] kami sudah punya unit big data," ujar Sunarso.
Sebelumnya diketahui, porsi produk gadai tahun lalu pada perusahaan pelat merah ini memang masih mendominasi di angka 90%. Tahun ini, porsi produk non gadai akan ditingkatkan hingga 15%. Sementara itu, sampai akhir 2017, jumlah nasabah Pegadaian tercatat 9,5 juta dan akan ditingkatkan menjadi 11,5 juta pada tahun ini.
Salah satu strateginya, perseroan akan merilis produk gadai baru tahun ini yang menyasar generasi milenial dengan insentif tanpa bunga dan nilai pinjaman hingga Rp500.000. "Ini untuk edukasi terhadap milenial, supaya ada experience milenal untuk megakses semua produk di Pegadaian," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel