Benih Gratis Bisa Ancam Keragaman Varietas

Bisnis.com,15 Mar 2018, 18:14 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Petani menanam bibit padi pada musim tanam di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (5/5)./Antara-Feny Selly

Bisnis.com, JAKARTA – Strategi pemerintah dalam membagikan benih gratis kepada petani dinilai dapat menimbulkan efek negatif terhadap ketahanan pangan karena punahnya keragaman hayati benih.

Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi mengatakan kebijakan pemerintah dalam menghapuskan benih subsidi dan memberikannya secara gratis memberikan efek domino terhadap sistem pertanian.

Dia menjelaskan terdapat dua akibat serius yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut. Pertama, punahnya keanekaragaman hayati benih karena tidak ada usaha pengembangan.

“Program benih gratis cenderung menseragamkan jenis benih yang digunakan. Padahal keaneka ragaman benih adalah salah satu faktor strategis membangun ketahanan pangan jangka panjang,”katanya kepada Bisnis, Kamis (15/2/2018).

Dia menilai dampak kebijakan tersebut pun berakibat langsung kepada para penangkar benih. Menurut Bayu, para penangkar benih lokal telah sangat berkurang jumlahnya. Adapun yang masih bertahan untuk tetap menjalankan bisnis sangat terbatas.

Menurut pengamatannya, penangkar benih yang bertahan hanya yang mengusahakan benih-benih varietas lokal. Itu pun dalam jumlah minim untuk melayani jumlah petani yang jumlahnya juga terbatas.

Akibat kedua, yang diakibatkan oleh pemberian benih gratis adalah timbulnya ketergantungan petani pada benih dari pemerintah –yang notabene berasal dari korporasi benih.

“Korporasi benih tidak salah dan harus mendapat tempat. Tetapi kalau petani menjadi tergantung pada benih produksi korporat saja dan tidak ada pilihan, maka akan mengurangi ketahanan bertani,”katanya.

Akibat dari keanekaragaman hayati benih yang kurang dimanfaatkan dan penangkar benih lokal yang berkurang jumlahnya. Bayu memprediksi kalau program benih gratis tetap dipertahankan dapat membahayakan ketahanan pangan dalam negeri. “Sekarang sudah [dimulai],”pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini