Penguatan Yen Tekan Harga Karet Siang Ini

Bisnis.com,16 Mar 2018, 11:45 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet tertekan di zona merah pada perdagangan siang ini, Jumat (16/3/2018), di tengah tekanan dari penguatan mata uang yen.

Harga karet untuk pengiriman Agustus 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), terpantau melemah 1,79% atau 3,50 poin ke level 191,70 yen per kilogram (kg) pada pukul 11.07 WIB.

Sebelumnya, harga karet dibuka menguat 0,05% atau 0,1 poin ke level 195,30 yen per kg, setelah pada perdagangan kemarin karet ditutup menguat 0,26% atau 0,5 poin di posisi 195,2.

Menurut analis di broker Sunward Trading, Hideshi Matsunaga, penguatan yen terhadap dolar AS serta meningkatnya cadangan karet di  China memberikan tekanan terhadap harga komoditas ini.

Cadangan karet China yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange tercatat naik 0,2% atau 437,896 ton pekan lalu. Adapun Asosiasi Perdagangan karet Jepang mencatat persediaan karet meningkat 2,2% ke level 15.206 metrik ton.

“Fokus investor saat ini ada pada keputusan eksportir karet apakah akan memperpanjang kebijakan pembatasan ekspor sebelum berakhir padaakhir Maret,” ungkap Matsunaga, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, tiga negara eksportir karet terbesar, Thaliand, Indonesia, dan Malaysia, akan mengadakan pertemuan setelah kebijakan pembatasan ekspor berakhir pada 21 Maret mendatang untuk memutuskan apakah kebijakan tersebut akan dilanjutkan atau tidak.

Sebelumnya, Gubernur Otoritas Karet Thailand, Titus Suksaard mengatakan pembatasan ekspor karet negaranya telah berjalan sesuai rencana.

Adapun nilai tukar yen saat ini terpantau menguat 0,42% atau 0,45 poin ke level 105,89 per dolar AS pada pukul 11.27 WIB.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

16/3/2018

(11.07 WIB)

191,70

-1,79%

15/3/2018

195,20

+0,26%

14/3/2018

194,70

+1,25%

13/3/2018

192,30

-0,21%

12/3/2018

192,70

+1,53%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini