Industri Sepeda Sambut Baik Penurunan Bea Masuk

Bisnis.com,18 Mar 2018, 17:55 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Sejumlah anak bermain sepeda di lokasi proyek pembangunan jalan tol Medan - Tebing Tinggi, Sumatra Utara, Jumat (14/4)./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA—Keputusan Menteri Keuangan yang menurunkan bea masuk 10 komponen sepeda diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk sepeda asal Indonesia. 

Komisaris PT Insera Sena, pabrikan sepeda merek Polygon, Ronny Liyanto mengatakan pemangkasan tarif ini sangat membantu industri sepeda di Indonesia. Perusahaan dapat lebih kompetitif dengan pesaing karena mengeluarkan produk yang lebih inovatif dengan beban modal yang lebih rendah. 

"Pasti industri sepeda menjadi terbantu dengan aturan tersebut. Tentunya kabar tersebut menggembirakan buat industri sepeda di Indonesia.," kata Rony akhir pekan lalu.  

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/2018, pemerintah menurunkan bea masuk untuk komponen stang, pilar, sepatbor, spion, kabel kontrol, braket lampu, rantai roda, dan engkol. Bea masuk untuk komponen ini turun dari 30% menjadi 10%. 

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara menyampaikan industri sepeda mempunyai karakteristik yang berbeda dengan industri lain.

Setiap model atau tipe sepeda mengikuti perubahan tren yang ada, sehingga sering kali membutuhkan komponen yang spesifikasinya juga ikut berubah dengan cepat. 

 “Dengan karakteristik demikian, industri komponen sepeda dalam negeri mengalami keterbatasan dalam menyuplai kebutuhan industri sepeda karena tidak terpenuhinya tingkat keekonomian untuk memproduksi komponen tersebut," paparnya.

Dengan perubahan tarif bea masuk komponen sepeda menjadi 10%, industri sepeda nasional diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan meningkatkan ekspor sepeda ke pasar internasional.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ratna Ariyanti
Terkini