Bisnis.com, JAKARTA-Pangsa pasar perbankan syariah Indonesia sudah mencapai angka 5,8% dari total aset perbankan nasional.
Deputi Kepala Bappenas dan Anggota Sekretariat KNKS Pungky Sumadi mengatakan, bank syariah sulit berkembang karena dibiarkan bersaing dengan bank konvensional secara bebas di pasar. Akibatnya, untuk menembus angka 5% pun sulit.
"Ibaratnya bank syariah pakai Bajaj, bank konvensional pakai mobil formula 1," katanya dalam acara konferensi Islamic Economics & Finance di Jakarta, Senin (19/3/2018)
Oleh karena itu peran pemerintah, katanya, harus lebih besar. Salah satunya dengan pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah.
Tantangan besar dalam industri perbankan syariah di Indonesia adalah tidak ada bank syariah besar yang bisa bersaing. Saat ini baru satu bank yang masuk jajaran BUKU III yaitu PT Bank Syariah Mandiri.
Akibatnya, ekspansi bisnis bank syariah juga ikut terbatas.
Selama ini bank syariah hanya mampu memberikan pembiayaan di sektor ritel dan UMKM. Sedangkan di sektor korporasi masih terbatas.
Selain itu, potensi pasar industri halal di Indonesia juga sangat besar. Namun, selama ini Indonesia hanya menjadi konsumer, bukan produsen.
"Kita masuk 5 besar dunia, tapi sebagai konsumer," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel