Tidak Ada Kebakaran Di Gedung DPR, Ini Penjelasan Plt Sekjen DPR

Bisnis.com,20 Mar 2018, 00:30 WIB
Penulis: Newswire
Gedung DPR di Senayan, Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) DPR Damayanti mengungkapkan kepulan asap yang terjadi di Lantai 4 Gedung Nusantara III disebabkan adanya malfungsi dari alat pemadam api ringan (APAR) yang berupa aerosol yang tiba-tiba bekerja.

"Tidak ada kebakaran, tetapi malfungsi dari APAR yang berupa aerosol tiba-tiba bekerja tanpa ada kebakaran," kata Damayanti di Jakarta, Senin (19/3/2018).

Dia mengatakan malfungsi tersebut terjadi di Lantai 4 Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, tetapi  belum diketahui secara persis ruangan asal asap tersebut muncul.

Hal itu menurut dia disebabkan asap yang ditimbulkan dari APAR masih pekat sehingga belum diketahui ruang mana. "Belum dikelihatan ya, tunggu sebentar akan digunakan alat pembuangan asap," ujarnya.

Damayanti mengatakan belum diketahui kerugian atas peristiwa tersebut namun dirinya berharap tidak ada kerugian.

Sebelumnya, terjadi kepulan asap di salah satu ruangan di lantai 4 Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (19/3) sekitar pukul 19.15 WIB, belum diketahui penyebabnya.

Sebelum mobil pemadam kebakaran datang, terlihat para Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR berlari dari lobi Gedung Nusantara III menuju lokasi, dan tidak lama kemudian mobil pemadam datang.

Sebanyak tiga mobil pemadam kebakaran langsung menuju kedepan lobi Gedung Nusantara III ketika diketahui terjadi kebakaran dan petugas kebakaran langsung menuju ke lantai 4.

Sejumlah anggota Pamdal DPR meminta para pegawai di Kesekretariatan DPR dan MPR langsung turun dari gedung. Pamdal langsung melakukan evakuasi para pegawai yang masih berada di Gedung Nusantara III.

Peristiwa tersebut menimbulkan asap hingga lantai dasar Gedung Nusantara III yang merupakan tempat berkantornya Pimpinan DPR/ MPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini