Denda Ratusan Pejabat, Pengusaha, dan Pangeran, Arab Saudi Raih US$100 Miliar

Bisnis.com,20 Mar 2018, 09:35 WIB
Penulis: Annisa Margrit
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi mendapatkan lebih dari US$100 miliar, sekitar Rp1.376 triliun, dari ratusan pejabat pemerintahan, pengusaha, dan pangeran yang ditahan pada November 2017.

Ratusan pejabat, pengusaha, dan pangeran ini ditahan karena dituding melakukan korupsi. Mereka harus membayar denda, yang nilainya berbeda-beda tiap orang, atau membuktikan diri tidak bersalah untuk bisa dibebaskan.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan penahanan tersebut adalah sesuatu yang harus dilakukan.

"Nilai [denda] mencapai lebih dari US$100 miliar, tapi tujuan utamanya bukanlah uang. Tujuannya adalah menghukum pelaku korupsi dan mengirimkan sinyal yang jelas bahwa siapapun yang melakukan korupsi akan menghadapi hukum," ujarnya kepada CBS News, seperti dikutip Bisnis, Selasa (20/3/2018).

Ratusan orang itu ditahan di Hotel Ritz-Carlton, Riyadh. Miliuner Pangeran Al Walid bin Talal adalah salah satunya. Dia dikabarkan sepakat membayar denda tapi tidak disebutkan berapa besarannya.

Mohammed Al-Sheikh, salah satu penasihat terdekat Mohammed bin Salman, mengakui tidak mudah untuk melakukan penahanan itu. Apalagi, orang-orang yang disasar adalah figur publik.

Menurutnya, sekitar 5%-10% belanja pemerintah hilang setiap tahunnya karena praktik korupsi. Angka itu setara dengan US$10 miliar-US$20 miliar.

Meski demikian, "pembersihan" dari korupsi itu mendapat pertanyaan dari sejumlah pihak karena Mohammed bin Salman baru-baru ini membeli sebuah yacht senilai jutaan dolar AS dan sebuah chateau (kastil) di Prancis.

Terkait hal ini, dia mengaku ingin menyimpan kehidupan pribadinya jauh dari publik. Mohammed bin Salman, yang berusia 32 tahun, menyatakan sebagai anggota keluarga penguasa Arab Saudi bahkan sebelum negara itu terbentuk dia memang memiliki kekayaan yang besar.

"Terkait pengeluaran pribadi saya, saya adalah orang kaya dan bukan orang miskin. Saya bukan Gandhi atau Mandela," tukasnya.

Mohammed bin Salman melanjutkan keluarganya memiliki tanah yang luas dan kehidupan pribadinya tidak mengalami perubahan, sama dengan 10-20 tahun lalu. Namun, dia mengklaim 51% pendapatannya disalurkan untuk amal dan rakyat sedangkan 49% untuk keperluan pribadi.

Pewaris tahta Kerajaan Arab Saudi itu akan berada di AS selama dua pekan, mulai hari ini, dalam rangka kunjungan kenegaraan. Dia akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan mengunjungi berbagai kota termasuk Silicon Valley di California.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini