PLN Berencana Gandeng Mitra Kelola Panas Bumi

Bisnis.com,20 Mar 2018, 16:40 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Petugas melakukan pengecekan instalasi sumur Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Geo Dipa Energi (Persero) unit Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (24/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mempertimbangkan untuk menggandeng mitra dalam beberapa proyek wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dikelola perseroan.

Manager Senior Energi Panas Bumi PLN Yudistian Yunis mengatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji WKP mana saja yang akan dikembangkan sendiri dan yang akan dikembangkan bersama mitra.

"Kami lagi seleksi mana yang mau ditawarkan mitra, mana yang mau kembangkan sendiri," ujar Yudistian kepada Bisnis, baru-baru ini.

Dia menuturkan bahwa PLN yang memiliki bisnis utama sebagai perusahaan listrik belum memiliki cukup pengalaman dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber panas bumi. Oleh karena itu, perseroan membutuhkan mitra yang memiliki kompetensi teknis untuk mengelola panas bumi.

"Kami ingin mitra yang punya kemampuan di sisi upstream dan hulu. Nah, polanya sedang dibahas diinternal PLN," kata Yudistian.

Di sisi lain, pengelolaan panas bumi bersama mitra juga diharapkan dapat menekan biaya pengembangan sehingga biaya produksi panas bumi tidak terlalu mahal.

PLN saat ini telah mendapatkan penugasan mengelola delapan WKP, antara lain WKP Mataloko berkapasitas 22,5 megawatt (MW), Atedei 10 MW, dan Ulumbu 50 MW di Nusa Tenggara Timur.

Kemudian WKP Songa Wayaua di Maluku Utara berkapasitas 10 MW, Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat 60 MW, Tulehu di Ambon 2×10 MW, WKP Ungaran, Jawa Tengah 55 MW, dan Kepahiang di Bengkulu berkapasitas 110 MW.

Selain itu, PLN juga tengah mengajukan penambahan untuk mengelola tiga WKP kepada pemerintah, yakni WKP Gunung Sirung 5 MW, Danau Ranau 55 MW, dan Oka Ile Ange 10 MW.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pihaknya cenderung memprioritaskan pengelolaan WKP secara mandiri. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng mitra dengan mayoritas hak kelola dikuasai PLN.

"Kalau mau kerjasama boleh, tapi majority PLN," kata Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini