Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Credit Companies berencana menerbitkan surat utang atau obligasi global untuk mendukung ekspansi sepanjang 2018.
Direktur Utama PT Astra Credit Companies Jodjana Jody mengatakan pada tahun ini pihaknya membutuhkan pendanaan baru senilai Rp26 triliun agar mampu merealisasikan target pembiayaan sebesar Rp30 triliun hingga akhir 2018.
Sepertiga dari pendanaan itu diproyeksikan berasal dari pasar obligasi, baik lokal maupun melalui penerbitan global bond, sedangkan selebihnya berasal dari perbankan dalam dan luar negeri.
“Jadi, baik bond lokal maupun global bond kami sedang jajaki,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (19/3/2018).
Jodjana mengatakan rencana penerbitan obligasi itu juga terkait dengan global bond ACC yang telah diterbitkan pada 2015 dan akan jatuh tempo pada akhir Maret 2018. Pada waktu itu, jelasnya, pihaknya melakukan emisi global bond senilI US $300 juta, dari program global bond dengan nilai total US$1 miliar.
Dia mengatakan dalam rencana pihaknya bakal mempertimbangkan apakah bakal melakukan roadshow untuk menjaring investor atau justru mendorong private placement dari investor strategis.
“Kami multifiannce Indoneisa yang pertama menerbitkan global bond. Itu akan selesai maret akhir ini, jadi April kami mesti issue lagi sebab yang US $300 juta sudah mature dan sudah disiapkan untuk dibayar,” jelasnya.
Jodjana menilai potensi pendanaan dari global bond pun signifikan. Pasalnya, permintaan investor terhadap global bond dengan rating investment grade terbilang besar.
Padahal, jelasnya, saat ini suplai global bond dari multifinance dalam negeri dengan rating seperti itu terbatas.
“Kebetulan kan kami investman grade, rating by Moody’s AAA dengan outlook stable. Jadi, tentu obligasi kami jadi incaran lah,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel