Sofyan Djalil Bantah Amien Rais Soal Asing Kuasai Mayoritas Tanah di Indonesia

Bisnis.com,21 Mar 2018, 14:22 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (17/1)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil menolak tudingan politikus Amien Rais yang menyatakan bahwa 74% lahan di Indonesia dimiliki oleh asing.

“Yang benar? Datanya ga ada itu. Kepemilikan sertifkat itu yang kita bagikan sertifikat rakyat. Tanahnya itu ada yang cuma 50 meter, 1 hektare, dan 10 hektar,” katanya di Istana Negara, Rabu (21/3/2018).

Menurutnya, jika yang dimaksud perusahaan, penggunaan lahannya menggunakan basis Hak Guna Lahan bukan kepemilikan. Begitupula dengan tanah hutan atau tanah industri. Jumlahnya pun diakuinya tidak banyak. “Coba dilihat mana perusahaan yang menguasai tanah di Indonesia atau perkebunan asing. Gak ada gitu lho,” tekannya.

Sofyan menyebut pemerintah telah menerbitkan setidaknya 5,3 juta sertifikat tahun lalu. Pada 2018, pemerintah kembali menargetkan jumlah pembagian sertifikat tanah naik menjadi 7 juta sertifikat, dan kemudian menjadi 9 juta sertifikat tanah pada 2019.

Khusus untuk tahun ini, dia menyebut sertifikat tanah baru bisa dirilis mulai dari April hingga Oktober. Hingga saat ini, BPN tengah melakukan sosialisasi, pengukuran, pendaftaran, baru akhirnya proses penerbitan sertifikat tanah.

“Sertifikatnya nanti April- Juni sampai dengan September- Oktober itu yang paling tinggi. Nanti kita lihat berapa, 7 juta tercapai atau tidak, pada bulan Oktober sudah ketauan. Bahkan kita yakin insya allah 7 juta bisa kita lampaui. Itu adalah langsung menyangkut hajat hidup orang banyak,” terangnya.

Dia menyebut cepatnya proses penerbitan dan pembagian sertifikat tanah memiliki korelasi langsung dengan peningkatan akses finansial masyarakat. “Di daerah-daerah yang sekarang sertifikatnya sudah banyak kita keluarkan, maka KUR dan pinjaman perbankan meningkat luar biasa. Ini menunjukan bahwa rakyat kita selama ini sangat membutuhkan itu,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini