Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 30% secara year on year menjadi Rp47,86 miliar.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, pertumbuhan pembiayaan menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan laba pada tahun lalu. Pembiayaan yang disalurkan perseroan sebesar Rp4,19 triliun atau meningkat 21,03% (yoy).
“Kinerja positif kami diimbangi dengan tata kelola yang baik sehingga sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan NPF juga bisa kami jaga di tingkat yang sehat, yakni 0,32% secara gross,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Dalam penyaluran pembiayaan, imbuh John, pihaknya senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian serta menjaga kualitas kemitraan dengan nasabah. Alhasil, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) baik gorss maupun net bisa terjaga pada level yang rendah dibandingkan dengan industri.
Pembiayaan yang disalurkan BCA Syariah tersegmentasi menjadi komersil, konsumer, dan UMKM. Porsi terbesar adalah komersil mencapai 76,11% setara Rp3,19 triliun. Selebihnya diisi oleh pembiayaan UMKM 20,10% setara Rp842 miliar dan konsumer dengan porsi 3,8% atau Rp159 miliar.
“Pembiayaan di segmen komersil tumbuh 36,6% sedangkan pembiayaan konsumer dan UMKM mengalami penurunan masing-masing 20,8% dan 9,13% secara yoy,” tutur John.
Pada sisi penghimpunan dana, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 23,3% menjadi Rp4,7 triliun. Sementara itu, untuk aset perseroan tercatat meningkat 19,3% menjadi Rp5,9 triliun secara year on year.
Pada tahun ini, tutur John, untuk aset ditargetkan tumbuh dalam rentang 10% sampai dengan 15%. Adapun, terkait penghimpunan dana, penyaluran pembiayaan, dan laba bersih dibidik dapat meningkat setidaknya 15% - 20% secara year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel