6 Daerah Ini Dinobatkan Paling Inovatif

Bisnis.com,22 Mar 2018, 23:30 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (dari kanan) bersama Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo membuka rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (1/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional memberikan penghargaan kepada enam wilayah terbaik yang memiliki perencanaan pembangunan paling inovatif.

Keenam wilayah itu mendapat bantuan responsive innovation fund masing-masing Rp1 miliar.

Program Responsive Innovation Fund (RIF) merupakan sebuah proyek yang dirancang untuk menyediakan dukungan teknis terhadap kawasan perdesaan prioritas nasional.

Seluruh pemenang dipilih dari 39 daerah yang menjadi target nasional untuk pusat pertumbuhan peningkatan keterkaitan kota-desa sesuai dengan RPJMN 2015 – 2019.

Direktur National Support for Local Investment Climates (NSLIC)/ National Support for Enhancing adn Regional Economic Development, Rino A Sa`danoer mengatakan dana tersebut diberikan untuk menjalankan program di kawasan perdesaan. Diharapkan akan mendorong.

“Diharapkan akan mendorong dan menstimulasi pengembangan ekonomi lokal dan penanaman investasi lokal berdasarkan penggunaan pendekatan inovatif untuk mendukung keseluruhan rantai nilai atas komoditas yang dipilih,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (22/3/2018).

Hadiah tersebut diterima oleh enam kabupetan yakni Kabupaten Malulu Tengah, Pinrang, Kubu Raya, Lombok Timur, Tabanan dan Kabupaten Banyuwangi.

Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Bappenas Sumedi Andono Mulyo  mengapresiasi pada seluruh pemerintah daerah yang telah mengirimkan proposal. Dia mengatakan seluruh peserta harus mampu menjalankan program yang telah diusulkan dalam proposal tersebut.

Sementara program ini akan berlangsung selama tiga tahun mendatang. Seluruh daerah yang mengirimkan proposalnya, harus sesuai kriteria tertentu program yang fokus pada aera dalam kawasan perdesaan prioritas nasional.

“Paling penting adalah untuk memprioritaskan pengembangan ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini