Jokowi Bertemu Nyak Sandang, Penyumbang Pesawat Pertama RI

Bisnis.com,22 Mar 2018, 07:26 WIB
Penulis: JIBI
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Nyak Sandang di Istana Merdeka, Rabu (21/3)./Biro Pers Setpres

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memenuhi keinginan Nyak Sandang, salah satu warga Aceh yang turut menyumbangkan dananya dalam pembelian pesawat pertama Indonesia, untuk bertemu dengannya.

Jokowi bertemu dengan Nyak Sandang di Istana Merdeka, Rabu (21/3/2018) sekitar pukul 18.25 WIB. Nyak Sandang adalah salah seorang warga Aceh yang ikut menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama Indonesia.

Nyak Sandang datang ditemani oleh dua orang anaknya, Maturidi dan Khaidar. Ketiganya terbang dari Aceh sehari sebelumnya.

"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi seperti dikutip dari siaran pers Istana Presiden.

Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Nyak Sandang menyampaikan beberapa permohonan, salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak. Jokowi menyatakan akan memenuhi permintaan tersebut.

"Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," kata Kepala Negara.

Nyak Sandang yang kini berusia 91 tahun juga meminta kepada Jokowi untuk membangun masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Untuk itu, Presiden mengatakan akan mengirim tim untuk mengecek kondisi di sana.

Permintaan Nyak Sandang yang terakhir adalah menunaikan ibadah haji.

"Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi.

Jokowi mengungkapkan akan mengupayakan hal itu dan berkoordinasi dengan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin. Sembari menunggu kepastian keberangkatan haji, Nyak Sandang ditawarkan untuk umrah terlebih dahulu.

"Mengingat haji kan ada antriannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama," tutur Presiden.

Dalam pertemuan itu, Nyak Sandang juga menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia keluaran 1950 yang dimilikinya. Pada 1948, Presiden Soekarno berkunjung ke Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka.

Nyak Sandang yang saat itu masih berusia 23 tahun menjual sepetak tanah dan 10 gram emas bersama orang tuanya. Hasilnya dihargai Rp100, kemudian diserahkan kepada negara.

Total sumbangan yang diterima Presiden Soekarno dari masyarakat Aceh kala itu terhitung sebesar 120.000 dolar Singapura dan 20 kilogram (kg) emas murni. Dana tersebut digunakan untuk membeli dua pesawat terbang, masing-masing diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. 

Kedua pesawat ini merupakan cikal bakal berdirinya maskapai Garuda Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini