Suku Bunga AS Naik, Aksi Profit Taking Asing Bakal Berlanjut?

Bisnis.com,22 Mar 2018, 19:24 WIB
Penulis: Tegar Arief
Karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat diprediksi akan memperpanjang aksi ambil untung alias profit taking investor asing di pasar saham dalam negeri.

Head of Investment Division PT BNI Asset Management Susanto Chandra mengatakan, aksi tersebut dipicu oleh pernyataan The Fed yang memproyeksikan akselerasi peningkatan suku bunga pada 2019.

"Untuk jangka pendek investor asing akan melakukan penjualan dikarenakan potensi pertumbuhan yang menarik di Amerika Serikat," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (22/3/2018).

Menurutnya, aksi ambil untung ini akan bertahan cukup lama, setidaknya hingga periode Mei-Juni tahun ini. Setelah itu, para investor akan melakukan analisa data yang dirilis oleh pemerintah untuk melakukan aksi lebih lanjut.

Terkait dampak dari aksi profit taking ini terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), menurut Susanto sangat tergantung pada investor domestik.

Jika investor domestik masih memiliki likuiditas yang bisa menopang indeks, maka keluarnya dana asing dari pasar saham Indonesia tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG.

"Sama seperti tahun lalu, yang asing net sell namun indeks tetap naik karena investor domestik yang kuat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini