Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi realitas tertambah atau augmented reality kini semakin berkembang. Tidak hanya pada gim tetapi juga merambah bidang lainnya. Hal inilah yang dilakukan oleh Monster Augmented Reality, sebagai perusahaan augmented reality di Indonesia.
Rizal Pamungkas, Head of Marketing Monster Augmented Reality mengatakan, perusahaannya berdiri pada 2012. Dimana pada tahun itu dahulu memang masih sangat-sangat jarang perusahaan yang memiliki layanan AR.
“Pada dasarnya karena founder kami [Wiryanatha Wijaya] merupakan orang dengan latarbelakang IT yang mana sangat suka dengan riset dan melihat peluang di sana [AR]. Perkembangan AR ini kedepan akan sangat tren dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Jumat (23/3/2018).
Dia mengatakan, segmen pasar AR bisa masuk di industri manapun karena prinsipnya bisa dimplementasikan. Namun, Monster AR berfokus ke industri-industri besar seperti properti, manufaktur, consumer goods dan lain-lain.
“Bahkan kami juga sering bekerja sama dan kolaborasi dengan agency dan event organizer di Jakarta.”
Untuk harga, Rizal mengatakan, sangat bervariasi karena setiap perusahaan kebutuhannya berbeda-beda. Tergantung dari konten yang akan dikembangkan sejauh apa.
Dia menambahkan kendala bisnis AR sejauh ini tidak ada, karena teknologinya semakin familiar digunakan, sehingga platform-platform yang digunakan selalu ter-update. Meski begitu tantangannya adalah bagaimana caranya mengimplementasikan teknologi ini keseluruh bidang terkait untuk meningkatkan produktivitas.
“Yang pasti saat ini teknologi AR Indonesia sudah cukup banyak yang menggunakan, karena itu menjadi suatu kebutuhan. Namun perkembangan tersebut masih kurang masif, karena teknologi AR sebetulnya sudah ada pada 8 - 10 tahun yang lalu.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel