Premium Sulit Ditemukan di Pekanbaru, Apindo Khawatir

Bisnis.com,26 Mar 2018, 07:57 WIB
Penulis: Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU—Kelangkaan bahan bakar minyak jenis premium di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya akhir-akhir ini, membuat masyarakat terpaksa membeli BBM yang ada.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau Wijatmoko Rah Trisno mengatakan masyarakat di daerahnya terpaksa membeli Pertalite karena memang stok premium langka.

"Masyarakat terpaksa beli Pertalite karena memang premium langka. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat terus turun," katanya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Dia menyebut belum selesai keluh kesah karena sulitnya mendapatkan Premium, kini masyarakat Riau ditambah lagi dengan keputusan naiknya harga jual Pertalite mulai 24 Maret 2018 pukul 00.00 WIB.

Keputusan itu dinilai pihaknya sebagai ketidakpedulian terhadap masyarakat bawah yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi saat ini.

Kondisi ini bila terus berlanjut, tentu akan berimbas pada dunia usaha. Daya beli yang melemah membuat hasil produksi tidak terserap maksimal, yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan akan mengurangkan kapasitas produksi pabrik.

"Kalau daya beli sudah turun, bagaimana mau berharap pertumbuhan dunia usaha, ini dampak dari kebijakan tanpa melihat kondisi masyarakat," katanya.

Adapun sejak 24 Maret 2018 lalu PT Pertamina mengumumkan kenaikan harga jual Pertalite menjadi Rp7.800 per liter atau naik Rp200 dari sebelumnya senilai Rp7.600.

Untuk wilayah Riau dan Kepri harganya ditetapkan senilai Rp8.150 per liter atau naik Rp150 dari sebelumnya Rp8.000 per liter. Perbedaan harga jual ini disebabkan adanya pajak bahan bakar kendaraan bermotor di daerah itu lebih tinggi yakni sebesar 10%, dibandingkan daerah lain yang hanya 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini