Koalisi Pendukung Jokowi Tak Solid

Bisnis.com,27 Mar 2018, 14:19 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden & CEO Dewan Bisnis AS-ASEAN Alexander C. Feldman dan Presiden Joko Widodo/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Masih adanya parpol pengusung Presiden Jokowi yang belum mendeklarasikan dukungan menunjukkan partai koalisi pemerintah belum solid untuk mendukung calon presiden tersebut.

Demikian dikemukakan oleh Wasekjen DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji terkait pelaksnaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Dia mengatakan ada beberapa parpol pendukung pemerintah saat ini yang belum mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi. Parpol tersebut adalah PKB dan PAN.

"Perlu dibedakan, pendukung Pak Jokowi untuk presiden 2014 dan untuk Capres 2019. Jadi, untuk Capres 2019 belum terbangun soliditas yang kokoh, terutama partai-partai yang belum menyatakan sikap," kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Selasa (27/3/2018).

Adapun parpol pendukung pemerintah yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi di Pilpres 2019, kata dia, adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hanura.

"Yang belum hanya PKB, dan PAN. Silakan apakah mereka mau membentuk poros baru, atau mereka tetap konsisten mendukung Pak Jokowi di 2019. Memang sedang kita tunggu," katanya.

Menurut Sarmuji masih ada waktu bagi dua partai pendukung pemerintah untuk menentukan sikapnya apakah tetap mendukung Jokowi atau membelot mendukung calon lain.

"Kini, pertemuan-pertemuan sedang diintenskan agar ada kesepakatan di semua Parpol pendukung," ujar Sarmuji.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan bahwa persoalan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019 harus dibahas oleh koalisi partai pendukung.

"Ini yang perlu dibahas dalam partai koalisi. Partai koalisi jangan ada monopoli masuk ke partai. Harus berbagi-bagi begitu, kalau enggak nanti lu makan saja sendiri. Kita jangan sampai begitu," ujar Agung dalam Rakernas Partai Golkar pekan lalu.

Menurut Agung, seluruh partai pendukung harus mempertimbangkan elektabilitas dari sosok yang diusung sebagai cawapres.

Dia juga menegaskan bahwa sosok tersebut harus memiliki rekam jejak yang jelas selain mampu meraup suara dari pemilih muda dan diterima oleh seluruh kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini