Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyatakan bahwa pada tahun ini terdapat 40 bank yang akan diberikan pelatihan terkait pelaksanaan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.
Istiana Maftuchah selaku Peneliti Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK menuturkan, jumlah tersebut terdiri dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3 dan 4 serta bank asing. Sosialisasi prinsip keuangan berkelanjutan dilakukan otoritas secara bertahap.
“Setelah ini, ada lagi pada tahun berikutnya. Kami akan panggil bank-bank dalam beberapa termin terkait apa yang harus mereka lakukan terkait pelaksanaan prinsip keuangan berkelanjutan. Untuk bank BUMN terutama akan kami dorong terus,” ucapnya kepada Bisnis, di Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Keuangan berkelanjutan digagas OJK sebagai respon atas upaya untuk menekan dampak pencemaran lingkungan akibat kegiatan bisnis di sektor energi. Lembaga jasa keuangan dalam hal ini bank dinilai erat terkait dengan akses pendanaan untuk berbagai proyek di sektor energi.
OJK menilai, isu lingkungan hidup yang terkait dengan aktivitas eksplorasi sumber-sumber energi ibarat dua sisi mata uang. Sebagai contoh, pertambangan batu bara rentan terhadap pencemaran lingkungan hidup tetapi di sisi lain membuka peluang bisnis bagi bank untuk mendanai proyek pembangkit listrik.
“Pada satu sisi meningkatkan risiko aspek lingkungan dan sosial, tetapi di sisi lain bisa menciptakan peluang bisnis baru. Prinsip keuangan yang berkelanjutan mendorong agar lembaga jasa keuangan lebih semangat mendanai proyek-proyek energi terbarukan, pertanian organik, dan lain-lain,” ujar Istiana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel