Kopi Indonesia Merangsek Pasar Australia

Bisnis.com,30 Mar 2018, 19:10 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi petani memeriksa tanaman kopi./Antara-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Kopi Indonesia mengincar peluang pasar Australia melalui melalui pameran Melbourne Internasional Coffee Exhibition (MICE) 2018 di Melbourne Showgrounds, Ascot Vale, Melbourne, Australia, belum lama ini.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney Agung Haris Setiawan dalam keterangan tertulis mengatakan pada ajang tersebut, kopi Indonesia berhasil membukukan transaksi US$500.000, yang diperoleh dari dua perusahaan kopi dalam negeri.

"Nilai tersebut diperoleh dari dua perusahaan kopi Indonesia yang ditampilkan Paviliun Indonesia," kata Agung.

Dua perusahaan dalam negeri tersebut adalah Opal Coffee dengan transaksi sebesar US$282.000 dolar AS, dan Q Coffee US$271.

Opal Coffee dan Q Coffee merupakan perusahaan yang telah mengimpor biji kopi dari berbagai daerah di antaranya Sumatra, Jawa, Bali, Flores, Sulawesi, dan Papua.

Selain itu, Opal Coffee mengimpor produk kopi kemasan dalam bentuk drip coffee yang didistribusikan ke beberapa penjual di Sydney dan Melbourne, Australia.

MICE diadakan setiap tahun di kota Melbourne, Australia. ITPC Sydney rutin mengikuti pameran ini karena kopi merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang mempunyai potensi pasar cukup besar di Australia.

Pada 2017 ekspor kopi Indonesia ke Australia mencapai tercatat US$23,64 juta, naik dibandingkan dengan 2016 yang US$17,36 juta.

Agung menjelaskan MICE 2018 merupakan pameran B to B terbesar di Australia di bidang industri kopi, teh, coklat, dan susu. “Ini peluang Indonesia untuk mempromosikan produk kopi dari berbagai wilayah Nusantara di Australia."

Pada gelaran ini pembeli (buyer) potensial Pavilun Indonesia berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Australia.

Selain nilai transaksi, branding Indonesia sebagai negara produsen kopi juga mendapatkan citra positif dari pengunjung.

Pameran ini diikuti sekitar 120 perusahaan dari berbagai negara dengan jumlah pengunjung sekitar 12.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini