Harga Bahan Baku dari China Naik, Ini Strategi Kalbe Farma (KLBF)

Bisnis.com,03 Apr 2018, 20:10 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius ketika meninjau fasilitas produksi di sela-sela peresmian pabrik PT Kalbio Global Medika, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com,JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. telah mempersiapkan strategi untuk mengatasi potensi kenaikan harga bahan baku dari China pada 2018.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius memperkirakan akan terjadi kenaikan harga bahan baku dari China 10% hingga 20%. Hal tersebut menyusul adanya kebijakan pemerintah negara tersebut untuk mengatasi pencemaran lingkungan sehingga berdampak terhadap penutupan sejumlah pabrik.

Dia menyebut kontribusi bahan baku dari China berkisar 25%-30%. Oleh karena itu, emiten berkode saham KLBF itu telah menyiapkan sejumlah strategi. “Pengaturan produk mix, peluncuran produk baru, serta efisiensi internal,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (3/4/2018).

Berdasarkan laporan keuangan 2017, Kalbe Farma mengantongi pendapatan Rp20,18 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh tipis 4,18% dibandingkan dengan 2016 senilai Rp19,37 triliun.

Beban pokok penjualan emiten berkode saham KLBF itu naik dari Rp9,88 triliun pada 2016 menjadi Rp10,36 triliun pada 2017. Perseroan mengantongi laba kotor Rp9,81 triliun per 31 Desember 2017.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KLBF naik 4,80% secara tahunan. Perseroan mengantongi laba bersih Rp2,40 triliun pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini