Ditunggu, Debut Startup dari Kaum Muda Sumatra Barat

Bisnis.com,03 Apr 2018, 16:16 WIB
Penulis: Heri Faisal
Restoran Padang/wikipedia

Bisnis.com, PADANG—Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengajak anak-anak muda Sumatra Barat lebih kreatif mengembangkan startup dengan ide dan gagasan yang baru dan menjawab persoalan masyarakat.

Syaifullah, Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, mengatakan potensi industri kreatif dari 16 subsektor yang dikembangkan Bekraf masih potensial berkembang di Tanah Air, termasuk Sumatra Barat.

“Dari dulu, Indonesia ini gudangnya kreativitas. Dari kuliner misalnya, ketika orang tanya sate, ada banyak sekali jenis sate. Bahkan di satu provinsi satenya beda-beda. Ini kan kreativitas. Nah, bagaimana mengembangkan ini terus, sehingga bernilai ekonomi dan membuka lapangan kerja,” katanya di Padang, hari ini Selasa (4/3/2018).

Menurutnya, anak muda harus lebih kreatif memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menghasilkan produk baru, gagasan baru, dan metode baru yang kemudian menciptakan ekonomi baru.

Maka, imbuhnya, mulailah memikirkan gagasan dengan memanfaatkan teknologi untuk menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat dalam bidang apa saja.

“Indonesia ini gudangnya masalah, ada banyak sekali masalah. Dan masalah ini adalah peluang bisnis dengan mengembangkan solusi dari masalah itu,” katanya.

Syaifullah mencontohkan kelahiran Gojek juga berawal dari masalah, bahwa di Jakarta macet. Orang butuh layanan transportasi yang cepat dan praktis. Saat itu, sudah muncul Uber, tetapi layanan Uber hanya untuk kendaraan roda empat.

Sementara itu, Jakarta macet sekali, dan secara tradisional juga banyak tukang ojek di persimpangan jalan.

“Berawal dari persoalan itu, maka muncullah ide memanfaatkan tukang ojek untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat yang cepat dan praktis,” lanjut Syaifullah.

Dia menyebutkan ada banyak peluang melahirkan gagasan startup baru guna menjawab persoalan di masyarakat.

Bekraf, imbuh Syaifullah, akan memfasilitasi permodalan melalui akses langsung, maupun memfasilitasi permodalan ke perusahaan ventura, perbankan, dan pemodal lainnya.

Adapun, Bekraf menggelar workshop untuk meningkatkan kapasitas pengusaha rintisan (startup) dalam mengakses pembiayaan non perbankan, baik dari investor maupun modal ventura.

Workshop itu diikuti puluhan pelaku usaha rintisan di daerah itu. Sekitar 15 pelaku usaha terpilih akan diseleksi kembali untuk mendapatkan akses permodalan dari Bekraf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini