Arus Distribusi Smartphone Mampet pada Akhir 2017

Bisnis.com,04 Apr 2018, 07:01 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Model memperlihatkan smartphone SPC L53 Selfie saat peluncurannya, di Jakarta, Selasa (20/2/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pengiriman ponsel pintar sepanjang kuartal terakhir 2017 menurun sebesar 9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Persaingan  antara vendor besar dan vendor kecil disebut sebagai salah satu alasannya.

Associate Market Analyst IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan selain persaingan antar vendor, hambatan pasokan yang lebih rendah menjadi faktor lain yang menyebabkan angka tersebut menurun.

Laporan data International Data Corporation (IDC) Indonesia menyebut shipment smartphone ke pasar Indonesia pada kuartal IV/2018 hanya mencapai 7,8 juta unit, membuat jumlah total pengiriman sepanjang 2017 adalah 30,4 unit atau naik 0,1% dibandingkan dengan 2016.

Penurunan pada kuartal IV/2017 ini menarik perhatian karena sejak 2013, kuartal keempat selalu menjadi kuartal dengan pengiriman tertinggi sejak 2013. Selama periode kuartal terakhir biasanya vendor mempersiapkan persediaan untuk perayaan akhir tahun dan momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

“[Para vendor]  tidak dapat melakukannya kali ini, sehingga total pengiriman kuartal IV/2017 lebih rendah dari yang diharapkan meskipun ada pertumbuhan signifikan dari vendor teratas" ujar Rizky seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Bisnis, Selasa (3/4/2018).

Meskipun demikian, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, secara keseluruhan pengiriman smartphone tumbuh 8%. Menurut IDC, hal ini dikarenakan para vendor unggul terus memperbesar dominasinya di pasar.

Para vendor besar ini juga sigap beradaptasi dengan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diberlakukan sejak awal 2017 sehingga dapat mengamankan dan memperkuat posisi mereka di Indonesia meski harus menanggung komitmen finansial yang lebih berat.

Sebaliknya, vendor lain dengan mindshare yang lebih rendah dan portofolio produk yang kurang kompetitif kemudian kehilangan pangsa pasar mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Demis Rizky Gosta
Terkini
'