Parigi Moutong Mandiri Benih Jagung Hibrida Bima 19

Bisnis.com,04 Apr 2018, 09:15 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, PARIGI—Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, ditetapkan sebagai kabupaten mandiri benih jagung varietas unggul yang dikembangkan pemerintah setempat bekerja sama Badan Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sulteng.

"Dengan hadirnya varietas unggul benih maka Parigi Moutong siap untuk mandiri dalam penyediaan benih jagung, sehingga tidak bergantung lagi pada suplai daerah lain," kata Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Tengah Trie Iriany Lamakampali di sela panen jagung di Parigi Moutong, Rabu (4/4/2018).

Menurut Trie, setelah memasuki masa tanam, petani biasanya mengalami kendala karena ketersediaan benih tidak memadai sehingga berpengaruh pada realisasi pertanaman.

"Munculnya varietas baru benih unggulan jangung jenis hibrida bima 19 uri ini, menjawab tantangan ketersediaan benih di kabupaten itu," ujarnya.

Produk varietas unggulan ini, kata Trie, sangat cocok dibudidayakan di wilayah Sulawesi Tengah apalagi varietas unggul tersebut merupakan produk anak bangsa yang patut dibanggakan.

"Kita harus membalikkan fakta bahwa kita mampu mengisi penyediaan benih oleh kita sendiri dan jangan bergantung dengan bangsa atau daerah lain," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa semula, Provinsi Sulawesi Tengah diberi target luas lahan pertanaman jagung 2018 seluas 87.000 hektare, namun kemudian diubah menjadi 250.000 hektare karena pemerintah pusat menjadikan daerah ini sebagai sentra jagung penting untuk mengawal ketahanan pangan nasional.

"Hampir 54.000 hektare dari taget itu akan memanfaatkan benih unggul yang diciptakan Litbang pertanian produk anak bangsa. Memang pengembangan produk benih ini baru berjalan tahun kedua," tuturnya.

Ia berharap pemerintah kabupaten setempat melanjutkan upaya penyediaan benih varietas unggulan serta menambah areal penangkaran komoditi jagung untuk keberlangsungan penyedian benih dalam rangka meningkatkan produktivitas.

Kepala BPTP Sulteng Andi Baso Lompengeng Ishak menyatakan petani Parigi Moutong sudah bisa membuat benih unggul sehingga hasil pertanaman tersebut kemudian digunakan sebagai bibit untuk budi daya jagung berkualitas.

Pengembangan produk itu, paparnya, merupakan varietas unggulan baru untuk menopang ketersediaan bibit jagung di tingkat petani.

"Kami siap membantu dan mengawal pengembangan komoditi jagung, sehingga memasuki massa tanam selanjutnya, petani Parigi Moutong tidak perlu mencari benih keluar daerah," ujar Andi Baso.

Kabupaten Parigi Moutong sendiri mendapat target penanaman jagung pada 2018 ini seluas 31.500 hektare, yang sebelumnya hanya sekitar 8.000 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini