Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Jeneponto segera Ujicoba

Bisnis.com,04 Apr 2018, 20:56 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat
Pengunjung beraktivitas di dekat turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, MAKASSAR - Proyek pembangkit listrik tenaga bayu di Kabuapaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diharapkan sudah bisa memasuki tahapan uji coba pada 3 bulan mendatang.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan proyek kelistrikan berbasis energi terbarukan itu akan lebih memperkuat pasokan daya serta perekonomian Sulsel secara keseluruhan.

"Pemerintah provinsi siap menjadi fasilitator untuk mempercepat penyelesaian PLTB Jeneponto ini. Saya harap 2-3 bulan sudah bisa uji coba dulu," katanya saat berkunjung ke lokasi proyek PLTB Jeneponto, dikutip dari rilis Biro Protokoler dan Humas Pemprov Sulsel, Rabu (4/4/2018).

Menurut dia, PLTB Jeneponto bersama dengan PLTB Sidrap menjadi wujud komitmen penyediaan pasokan listrik berbasis energi terbarukan sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo.

Sebagai informasi, PLTB jeneponto ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga angin/bayu terbesar kedua di Sulsel setelah PLTB Sidrap yang merupakan PLTB terbesar di Indonesia.

Adapun PLTB Jeneponto menelan investasi US$160,7 juta, di mana akan dipasang 20 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas pembangkit mencapai 60 megawatt.

Lebih dari 60 baling-baling akan dikirim ke lokasi proyek hingga akhir April 2018, model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG.

Sejauh ini, 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.

Selanjutnya, PLTB Jeneponto akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 KV.

Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 KV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto.

Energi listrik PLTB Jeneponto dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial.

Penandatangan jual-beli atau Power Purchase Agreement (PPA) diteken oleh Perusahaan Listrik Negara bersama PT. Energi Bayu Jeneponto sejak tanggal 14 November 2016 dengan harga jual listrik US$10,89 cent/kWh.

Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan selesai dan Commercial Operation Date (COD) pada 14 November 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini