Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bussan Auto Finance (BAF) mengurangi besaran pembiayaan yang dikucurkan untuk alat pertanian, tahun ini.
Presiden Direktur BAF Lynn Ramli mengatakan tahun lalu pembiayaan alat pertanian bisa mencapai 50 unit per bulan. Sementara itu, pada 2018 jumlahnya diperkirakan hanya 10-20 unit per bulan.
Hal itu dilatarbelakangi tingginya Non Performing Financing (NPF) dari pembiayaan alat pertanian di daerah tertentu pada tahun lalu.
"Waktu itu [2017] masalahnya di NPF, di daerah tertentu itu bisa mencapai dua digit, sekitar 10%," sebutnya di Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Namun, Lynn menegaskan hal itu tidak berpengaruh banyak terhadap NPL BAF secara keseluruhan. Hingga Desember 2017, NPL BAF berhasil ditekan di bawah 1%.
Oleh karena itu, tahun ini perseroan lebih berhati-hati dalam mengucurkan pembiayaan alat pertanian karena komplikasinya yang patut diantisipasi.
"Kami ingin sangat berhati-hati terhadap produk tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, target pembiayaan alat pertanian untuk 2018 dipatok sebanyak 200 unit dengan jumlah pembiayaan per unitnya hingga Rp300 juta.
"Kami hanya sekitar 200 unit sampai akhir tahun ini, per unit Rp200 juta-Rp300 juta," tambah Lynn.
Secara keseluruhan, perseroan menargetkan pembiayaan sebesar Rp7 triliun-Rp7,5 triliun sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel