Ekonomi Zona Euro Tinggalkan Level Tertingginya

Bisnis.com,05 Apr 2018, 20:00 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari

Kabar24.com, JAKARTA – Momentum perekonomian Zona Euro melambat ke level terendahnya selama lebih dari setahun. Hal ini menambah sinyal laju ekonomi Benua Biru meninggalkan level tertingginya.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Zona Euro yang dirilis IHS Markit memperlihatkan adanya penurunan sebesar 2 poin menjadi 56,6 pada Maret dari bulan sebelumnya 58,6. Penurunan itu merupakan yang terdalam sejak 2012 ketika Benua Biru dilanda masa resesi.

“Beberapa faktor penakan level tercepat PMI di awal tahun memang dapat terjadi,” ujar Chief Business Economist IHS Markit Chris Williamson, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (5/4).

Namun, Williamson menjelaskan lemahnya data kali ini lebih disebabkan oleh sedikitnya perusahaan yang melaporkan peningkatan bisnis mereka, bukan karena perusahaan menghadapi kondisi yang memburuk.

“Perhitungan kali ini masih memperlihatkan hasil yang baik dengan ekspansi sebesar 0,6%,” imbuhnya.

Setelah laju pertumbuhan tercepat dalam sedekade pada tahun lalu, perusahaan di 19 negara bermata uang tunggal ini sekarang menghadapi kendala yang dapat mengancam terjadinya ekspansi moderat.

Hal itu pun akan menyulitkan upaya bank sentral eropa (ECB) untuk mengetatkan stimulus menjadi lebih lama lagi.

Terlepas dari itu, para pembuat kebijakan ECB mengumumkan bahwa mereka semakin percaya diri inflasi dapat meningkat seiring dengan meluasnya kemajuan ekonomi Benua Biru.

Adapun tingkat inflasi telah naik 1,4% pada bulan Maret, level tertinggi sejak akhir tahun lalu. Hasil ini sesuai dengan perkiraan survei Bloomberg dan naik 1,1% dari bulan sebelumnya. ECB pun memperkirakan inflasi Zona Euro akan bergerak di sekitar 1,5% hingga akhir tahun.

"Para pembuat kebijakan mungkin tidak akan kaget dengan beberapa kejutan, seperti tingkat inflasi dapat melewati 2% pada musim panas ini karena meningkatnya dana sektor energi," ujar Ekonom Commerzbank Cristoph Weil.

Setelah lebih dari tiga tahun ECB memotong suku bunga di bawah nol dan mulai melakukan program pembelian aset, para pembuat kebijakan akhirnya dapat percaya diri bahwa inflasi akan segera merangkak menuju target di bawah atau mendekati 2%.

Namun, keputusan untuk mengetatkan stimulus masih belum terlihat bahkan hingga pertemuan Dewan Gubernur ECB pada 26 April 2018. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini