Tren Penyelundupan Narkotika di Jalur Perbatasan Meningkat

Bisnis.com,06 Apr 2018, 14:51 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Ilustrasi: Petugas BNN menunjukkan barang bukti narkotika jenis sabu yang baru diamankan./Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu mengakui penyelundupan narkotika melalui jalur darat perbatasan dari Malaysia ke Kalimantan Barat terus meningkat. Oleh karena itu, pengawasan pada seluruh jalur perbatasan tersebut akan diperketat oleh petugas keamanan bersama Bea Cukai.

Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengemukakan ‎peningkatan tren penyelundupan narkotika melalui jalur darat tersebut disebabkan oleh ketatnya operasi penangkapan kurir narkoba melalui jalur laut, terutama di wilayah pantai timur Sumatra.

Menurutnya, peningkatan tren tersebut dapat dilihat dari penangkapan empat orang kurir narkotika jaringan Malaysia oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan petugas Bea Cukai beberapa waktu lalu yang dikendalikan bandar narkoba berinisial AP dan DK dari dalam Lapas di Kalimantan Barat.

"‎Memang kami melihat pemasukan narkotika melalui jalur perbatasan darat antara Malaysia dan Kalimantan Barat akhir-akhir ini menunjukkan tren peningkatan," tuturnya pada Jumat (6/4/2018).

Menurutnya, petugas Bea Cukai dan BNN akan meningkatkan pengawasan pada sejumlah wilayah perbatasan di Kalimantan Barat dan bekerja sama dengan Kantor Bea Cukai setempat untuk membantu pengawasan agar tidak ada lagi narkotika yang masuk dari jalur darat antara Malaysia dan Kalimantan Barat.

"Kami juga akan mengaktifkan tugas dan fungsi Customs ‎Narcotics Team pada masing-masing kantor yang terintegrasi dan mempersiapkan unit K-9 untuk melakukan pemeriksaan," ujarnya.

Dia optimistis pihaknya dapat menghentikan penyelundupan narkotika di jalur tersebut setelah pengawasan diperketat oleh tim gabungan BNN dan aparat penegak hukum.

"Kami ingin ke depan tidak ada lagi narkotika yang masuk ke Indonesia, makanya pengawasan akan kami perketat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini