Saat TPS Jadi Bank Sampah dan Ekowisata di Desa Citarik

Bisnis.com,08 Apr 2018, 09:55 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Warga memilah sampah untuk dimanfaakan/Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.com, PELABUHAN RATU--Sampah selalu menjadi masalah yang memusingkan. Namun, dengan berpikir dan berindak kreatif sampah bisa menjadi sumber penghasilan.

Di desa Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, sampah malah menjadi sumber pengembangan sektor padat karya dan menjadi salah satu solusi mengurangi angka pengangguran di pedesaan.

Kepala Desa Citarik Moch. Ledi Nurlaedi mengatakan pelaksanaan kegiatan padat karya difokuskan pada tempat pengolahan sampah sementara (TPS) di Kampung Tegalega.

"Kawasan ini tadinya kotor sekali karena dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah. Saya dan perangkat desa terpikir membangun bank sampah," katanya di Desa Citarik, Minggu (8/4/2018).

Dia menuturkan untuk operasional TPS 3 R KSM Bina Sejahtera saat ini menggunakan dana desa sebesar Rp771 juta. Selain bank sampah, dana tersebut digunakan untuk membangun tembok penahan longsor dan ekowisata berupa saung-saung untuk memancing.

Meski demikian, Ledi menuturkan sarana dan prasarana bank sampah didapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan program tanggung jawab sosial salah satu perusahaan.

"Bank sampah ini sudah beroperasi sejak 2016. Sejak saat itu warga yang bergabung terus bertambah," imbuhnya.

Dia mengatakan upah atau honor yang didapat warga dari bank sampah bervariasi, mulai dari Rp20ribu-Rp60ribu per orang. Sampah-sampah tersebut dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan nonorganik.

"Sampah organik kami jadikan pupuk. Sementara untuk plastik didaur ulang atau dijual ke pengepul," katanya.

Desa Citarik, Kecamatan Pelabuhan Ratu terdiri dari 10 RW Dan 60 RT. Total populasi di desa tersebut mencapai 14.000 jiwa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini